Menurut Wisnu, pusaka Lar Bangau ini didapatkannya dari salah seorang pengurus tosan aji Sidoarjo, Jawa Timur.
“Menurut sang penemunya, Lar Bangau ini terendam di dasar Sungai Brantas. Kalau melihat material besinya yang berwarna semu kehijauan maka dimungkinkan usianya ribuan tahun,” urainya.
Mengenai perawatan benda pusaka koleksinya, Wisnu mengaku tidak terlalu susah. Ia membersihkannya secara rutin agar tetap terawat.
“Setiap Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon rajin saya jamas. Bukan apa-apa, memang longgarnya pas hari itu. Dikasih minyak juga biar nggak karatan,” paparnya.
Wisnu memiliki keinginan setiap kecamatan hingga kelurahan memiliki gedung galeri untuk memamerkan koleksi. Tidak hanya benda pusaka, ia yakin banyak peninggalan purbakala yang tersebar di masyarakat.
“Ungaran itu kata orang-orang sepuh disebut sebagai ugeran atau pusat, khususnya Ungaran Barat, Pringapus atau Sumowono. Sehingga pasti banyak benda pusaka dan purbakala. Sayang jika itu tidak dirawat dan dipamerkan,” pungkasnya. (win)