SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh Kabupaten Kota atas kerja keras menekan laju penambahan kasus COVID-19. Sebab, hasilnya mulai terlihat penurunan kasus hingga hari ini.
Hal itu disampaikan Ganjar, saat membuka Rapat Penanganan Covid-19 dengan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah secara daring di Ruang Rapat Gd. A Lt 2, Senin (30/8). Ganjar mengatakan grafiknya menunjukkan trennya membaik.
“Sekarang kalau kita lihat gambarnya nyenengke, grafiknya menurun. Kita juga lihat tren yang mulai baik, tapi jangan lengah dan tetap memantau kondisi ini,” ujar Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara pemerintah daerah dengan provinsi dalam hal sinkronisasi data. Ganjar menegaskan, saat ini Jawa Tengah menjadi daerah dengan data yang paling bersih di pusat.
“Saya yang akan mempertanggungjawabkan. Insyaallah data kita paling bersih. Saya terima kasih, panjenengan hebat pokoke,” ucapnya.
Ditemui usai rapat, Ganjar mengatakan tren penanganan pandemi COVID-19 di Jawa Tengah saat ini bagus. Indikasinya, lanjut Ganjar, adalah dari kondisi rumah sakit di daerah yang ICU dan isolasinya mulai kosong.
“Alhamdulillah sih sampai hari ini bagus ya. Jadi kalau kita melihat kondisi kita, melihat dari bagaimana daerah-daerah, video-video yang dikirimkan ke saya, apalagi kondisi rumah sakit sih optimis,” katanya.
Bahkan, Ganjar mengatakan bahwa Rumah Sakit Tugu melaporkan kondisi ICU sudah kosong. Mereka pun telah meminta izin untuk membuka ruang untuk pasien umum.
“Maka sudah diminta di rumah sakit Tugu, ‘pak kami mau sampaikan ke publik agar pasien-pasien yang lain sudah boleh masuk’ itu tanda saja. Di tempat lain sudah dikirimi, kabupaten-kabupaten bahwa kondisinya membaik,” tegasnya.
Sebagai informasi, per 29 Agustus 2021 pukul 12.00 kasus aktif di Jateng sebanyak 9.262 kasus dengan penambahan hariannya 517 kasus positif. Jumlah tersebut rinciannya, kasus dirawat sebanyak 3.274 kasus dan kasus isolasinya 5.988 kasus.
Tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di ICUmengalami penurunan 4,42 persen menjadi 32,31 persen dibandingkan pada 21 Agustus yang mencapai 43,40 persen.
Keterisian isolasi terpusat juga mengalami hal yang sama. Saat ini, jumlah pasien isoter di Asrama Haji Donohudan hanya terisi 92 pasien dari total kapasitas 684 TT. Sementara di BPSDMD hanya terisi 24 pasien dari total kapasitas 216 TT.
“Tapi saya minta ini tetap disiplinnya nggak boleh kendor, agar kita bisa sampai garis finish bersama-sama,” tandas Ganjar.