UNGARAN – Para petani cabai di sentra produksi cabai di Kabupaten Semarang bisa sedikit sumringah. Mereka mendapatkan peluang untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang tetap menjanjikan. Sebab di saat harga komoditas cabai rawit merah berangsur- angsur turun mendekati harga normal, mereka masih dapat menikmati harga panen cabai keriting merah yang kini relatif lebih menjanjikan.
Suyatno (55), salah seorang petani di Desa Munding, Kecamatan Begas mengatakan saat ini harga cabai keriting merah sedang bagus- bagusnya di tingkat petani. Ia mengaku, saat menjual hasil panen cabai keriting merah di pasar Jimbaran, Kecamatan Bandungan bisa laku Rp 50.000 per kilogram.
“Saat ini kan musimnya kemarau basah, yang penting rajin menyiram produksi cabai keriting cukup bagus,” ujarnya di Ungaran, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya kenaikan harga ini banyak dipengaruhi oleh permintaan pasar yang terus meningkat.
“Akhir-akhir ini kan banyak warga yang menggelar tasyakuran acara HUT Kemerdekaan RI, sehingga pemintaan cabai keriting merah juga tinggi,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Antoni Cahyono (43), salah seorang petani cabai asal Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Ia mengatakan masa kejayaan komoditas cabai rawit merah bagi para petani memang telah berlalu dan sekarang saatnya harga komoditas cabai keriting merah yang sangat menjanjikan bagi para petani di desanya.
“Saat ini harga cabai rawit merah di tingkat petani hanya berada di kisaran Rp 35.000 per kilogram, sedangkan harga cabai keriting merah mencapai Rp 50.000 per kilogram,” jelasnya.
Menurutnya, saat harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp 80.000 di tingkat petani beberapa waktu lalu, harga cabai keriting merah di tingkat petani jauh lebih rendah, yakni berkisar Rp 25.000 per kilogram.
“Walaupun ada komoditas yang harganya turun, komoditas yang lain harganya justru semakin menjanjikan,” imbuhnya. (win)