RASIKAFM.COM|SEMARANG – Gerombolan remaja menyerang seorang pria menggunakan senjata tajam (sajam) jenis clurit di Jalan Candisari Raya RT 3 RW 5, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Minggu (15/1/2023) pagi.
Beruntung korban yang bernama Riyan warga Tandang, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang ini selamat lantaran berlari masuk ke rumah temannya bernama Aryadimas.
Kabar Terkait:
“Yang berusaha bacok-bacok itu sekitar lima sampai enam orang. Kalau rombongannya sekitar 15 sampai 17 orang dan kayanya ada cewenya satu,” ujar Aryadimas saat ditemui di kediamannya.
Dirinya menjelaskan, kejadian ini bermula ketika sekira pukul 05.30 WIB, dirinya diantar korban Riyan pulang ke rumah mengambil uang untuk mencari sarapan. Kemudian, ketika ia masuk ke dalam rumahnya, tiba-tiba Ryan berlari masuk ke dalam rumahnya karena dikejar orang dengan menggunakan clurit.
Beruntung ketika di dalam rumah ada beberapa orang yang berusaha menahan pintu agar tidak didobrak gerombolan bersenjata tajam itu. Menurutnya, jika gerombolan berhasil masuk ke rumahnya, orang-orang yang ada di dalam bisa terkena bacok.
“Habis pulang main mau cari makan, itu Riyan tiba-tiba diserang orang-orang. Terus Riyan minta masuk ke rumah saya dan ketika pintu ditutup orang-orang itu berusaha masuk dengan membacok-bacok pintunya. Lalu pas pergi, motornya Riyan dirusak dipecahin semua,”terangnya.
“Ada kakak, bapak sama paman saya. Untungnya pintunya bisa ditahan,” paparnya.
Sementara itu, dari rekaman CCTV yang diterima, kejadian bermula ketika seorang pemotor tengah berada di depan rumah di Jalan Cinde Raya, Candisari, Semarang dan tiba-tiba ada gerombolan pemotor yang lewat. Kemudian, beberapa pemotor memutar arah dan hendak menyerang korban.
Terlihat dalam video itu sejumlah pelaku membawa sajam. Beberapa pelaku juga nampak menggunakan bendera PDIP untuk menyerang korban.
Koran yang hendak diserang lalu melarikan diri. Namun, pelaku tetap melakukan perusakan terhadap motor korban.
Kapolsek Candisari, Iptu Handi Kristanto menduga kejadian ini terjadi karena kesalah pahaman. Ia meyebut bahwa sebenarnya korban mengenal salah satu orang di gerombolan itu dan berniat memanggil.
“Kan dipanggil itu sesuai dengan videonya, kemudian yang di belakang itu kan merasa diteriakin ‘woy’ apa gimana gitu sehingga ada yang putar balik terus terjadi salah paham seperti itu,” katanya.
Handri menyebut korban tidak mengalami luka karena berhasil menyelamatkan diri. Korban pun sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
“Korban masih melapor ke Polsek ini, nanti ditindaklanjuti lagi karena kan sudah memakai sajam,” imbuhnya.