SURAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap program desa damai yang digagas Wahid Foundation dan UN Women bisa digabungkan dengan program desa inklusif yang telah berjalan di Jawa Tengah. Sehingga memudahkan proses pembangunan.
Hal itu diungkapkan Ganjar, usai menghadiri dan meresmikan Pilar Perdamaian “The Water of Peace” dan Deklarasi Kelurahan Damai di Tipes, Serengan, Kota Surakarta, Sabtu (9/10).
“Bagus sekali ya, kalau seluruh desa kita bisa bikin kegiatan seperti ini maka insyaallah desa-desa itu akan jauh lebih nyaman, mereka akan rukun dan di desa tipes di solo ini menjadi contoh,” ujarnya.
“Kalau kemudian setiap desa ini bisa kita kerjakan, maka desa-desa akan damai. Kalau damai mikir pembangunannya gampang,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menilai program desa damai ini bisa digabungkan dengan program desa inklusif yang telah berjalan di Jawa Tengah. Dengan cara itu, lanjut Ganjar, dia melihat masa depan pembangunan Indonesia yang lebih cerah.
“Kalau itu bisa digabungkan nanti kita tambahi program ini. Maka nanti urusan hubungan antar manusianya beres, mereka aman, mereka seneng, mereka bahagia, mereka tentrem, mesti mbangune enak, karena gotong royongnya biasanya akan kuat sekali,” tandasnya.