UNGARAN – Tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia berpotensi menimbulkan dampak negatif, baik dalam sektor ekonomi, sosial, hukum dan sebagainya. Selain hal tersebut, kualitas pendidikan dan tingkat kesehatan yang rendah juga mengancam generasi muda jika laju pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan. Oleh karena itu perlu adanya langkah untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan mempersiapkan generasi yang berkualitas. Salah satunya dengan memberikan pendidikan kependudukan sejak dini melalui Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang Romlah menjelaskan saat ini populasi anak di Indonesia khususnya Kabupaten Semarang cukup besar. Hal itu memerlukan perhatian khusus karena pendidikan karakter seseorang dimulai sejak masih usia anak-anak.
“Wawasan tentang kependudukan harus dikenalkan sejak dini, sebab tingkat kecerdasan mereka sangat luar biasa terlebih pada usia sekolah,” jelasnya usai acara pencanangan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang, Kamis (11/11/2021).
Disampaikan Romlah, dalam memberikan pemahaman tentang wawasan kependudukan tersebut harus melalui berbagai metode dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan serta melibatkan berbagai pihak.
“Kabupaten Semarang ada 500 SD dengan jumlah murid lebih dari 74 ribu. Hal ini merupakan potensi luar biasa untuk mengenalkan wawasan kependudukan sejak usia SD melalui integrasi mata pelajaran yang diajarkan. Tentu saja komitmen seluruh civitas sekolah, pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan dan sebagainya turut memiliki andil besar,” paparnya.
Melalui hal tersebut diharapkan generasi muda bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran serta sikap dan perilaku yang berwawasan kependudukan.
“Harapannya mereka bisa mengerti dirinya sendiri dalam perspektif kependudukan, bagaimana mereka bisa tumbuh menjadi manusia dewasa, sadar kesehatan reproduksinya dan sebagainya. Pada akhirnya jika mereka paham betul tentang wawasan kependudukan, garis tumbuh penduduk dan dampak negatif yang ditimbulkan bisa dikendalikan,” imbuhnya.