UNGARAN – Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan menghadapi lonjakan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini. Terlebih sudah ditemukan adanya indikasi varian Omicron yang diketahui memiliki potensi penyebaran yang tinggi dari transmisi lokal.
“Dari total 38 kasus aktif Covid-19 diketahui 1 pasien positif Omicron, 9 kasus masih diuji lab sampelnya, sedangkan 28 sisanya positif varian Delta dan Alfa,” ujarnya saat rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang di ruang utama rumah dinas Bupati Semarang, Kamis (3/2/2022) sore.
Dari data tersebut, persebaran kasus paling banyak ditemukan di Kecamatan Ungaran Barat dengan 16 kasus aktif, disusul Ungaran Timur, Bandungan dan Suruh masing-masing terdapat 4 kasus aktif, serta Pringapus dengan 3 kasus positif Covid-19.
“Saya minta agar masyarakat betul-betul berwaspada, lebih ketat lagi prokesnya. Belajar dari gelombang kedua kemarin yang juga didominasi varian Delta dimana pasien yang meninggal cukup tinggi,” tegasnya.
Dijelaskan Ngesti, upaya yang ditempuh oleh Pemkab Semarang dalam menghadapi kemungkinan meningkatnya angka kasus positif (positivity rate) Covid-19 adalah dengan menyiapkan kembali ruang isolasi baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat.
“Untuk rumah sakit sudah kita siapkan bed, seperti Rumah Sakit Gunawan Mangunkusumo Ambarawa dan Rumah Sakit Gondo Suwarno Ungaran. Kemudian tempat isolasi terpusat di Bapelkes Suwakul, Hotel Garuda Kopeng dan Pringapus juga kita aktifkan kembali,” urainya.
Masih menurut Ngesti, Satgas Covid-19 mulai tingkat kabupaten hingga desa/ kelurahan diminta lebih proaktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap pentingnya disiplin prokes selain menggencarkan upaya 3T yakni testing, tracing dan treatment.
“Satgas Jogo Tonggo kita aktifkan kembali. Satu hari setiap puskesmas minimal tracing 40 orang, kemudian setiap 1 orang yang positif Covid-19 dilakukan tracing minimal 15 orang yang kontak erat,” jelasnya.
Ditambahkan Ngesti, tingkat keterisian rumah sakit saat ini masih rendah. Meski demikian pihaknya tetap menginstruksikan kepada fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk menyiapkan ruangan sebagai upaya antisipasi.
“Rumah sakit ambarawa saat ini ada 2 pasien Covid-19, yang di Bapelkes Suwakul ada 23 pasien. Kita juga terus sosialisasi agar masyarakat yang diketahui positif Covid-19 mau diisolasi,” pungkasnya. (win)