Dampak peralihan siaran TV analog menjadi digital kini dirasakan juga oleh warga di Dusun Kemiri Desa Plumbon Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Beberapa warga setempat kini tidak dapat melihat siaran TV karena masih menggunakan antena UHF.
Kepada wartawan, Kurnia Kartika sari, Salah satu warga Dusun Kemiri mengaku kaget karena saat melihat siaran TV, sudah tidak ada salurannya.
“Pagi tadi setelah sholat subuh saya mau melihat TV, tapi malah tidak ada sinyalnya,” kata Tika jumat (4/11/2022).
Menurutnya TV merupakan salah satu hiburan bagi keluarganya.
“Anak-anak saya senang kalau melihat TV, tapi kalau sinyalnya hilang begini ya mau bagaimana lagi,” ungkapnya.
Kini untuk melihat TV digital harus memakai Seat Top Box (STB).
“Kalau saya belum bisa beli STB, karena harganya mahal juga jadi sementara tidak melihat TV dulu,” ucapnya.
Dengan adanya peralihan saluran TV analog menjadi digital, pihak pemerintah sudah menyiapkan subsidi STB yang digunakan untuk melihat saluran TV digital.
Namun informasi tersebut tidak sampai ke telinga warga, Tika mengatakan bahwa ia tidak mendapat informasi terkait subsidi STB dari pemerintah.
“Saya malah tidak tahu kalau ada bantuan STB dari pemerintah,” katanya.
Ia berharap jika ada bantuan STB dari pihak pemerintah, ia berharap mendapatkan bantuan tersebut.