SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menjenguk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah melahirkan di RSUD Tugurejo, Semarang, Senin (15/08/2022). Usai mengikuti upacara, dia berkunjung ke rumah sakit untuk melihat kondisi pasien yang saat ini sedang dirawat. Wagub juga memberikan nama yang diharapkan mendatangkan hidayah bagi pasien.
“Harapannya, dengan persalinan ini bisa membawa hidayah kepada keluarga, khususnya untuk orangtuanya (pasien),” kata Taj Yasin, usai menjenguk pasien.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah ini menerangkan, dirinya mendapatkan laporan soal ODHA asal Jawa Barat hamil yang hendak melahirkan Selasa (02/08) kemarin. Dari laporan tersebut, dirinya langsung menghubungi RSUD Tugurejo untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan.
Setelah menjalani pemeriksaan, ODHA yang saat ini tinggal di wilayah Kabupaten Semarang itu diminta untuk periksa kembali pada tanggal 19 Agustus mendatang. Namun, Senin dini hari, pasien mengalami kontraksi dan langsung dibawa ke RSUD Tugurejo untuk proses persalinan. Taj Yasin menyampaikan apresiasi kepada pihak KPA Kabupaten Semarang yang telah memberikan pendampingan.
“Ini menjadi percontohan bahwa kita sebagai lembaga untuk penanganan HIV/AIDS (KPA) ini harus menjemput bola. Karena kalau hanya menunggu, khawatirnya mereka tidak melapor ke kita,” kata dia.
Wagub meminta kepada seluruh KPA di Jateng untuk tidak lelah melakukan pendampingan kepada ODHA. Menurutnya, edukasi kepada mereka mesti terus diberi agar ODHA memiliki kesadaran untuk tetap menjaga kondisi tubuh mereka.
“Tadi juga dari pasien, dari awal tidak ada kontrol ke dokter, sementara padahal kalau mereka kontrol lebih awal, itu sebisa mungkin diantisipasi. Saya ucapkan terima kasih ke paramedis yang menangani dan memberikan edukasi, semoga nanti anaknya bisa terselamatkan dari virus,” imbuhnya.
Lebih jauh, Taj Yasin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran HIV/AIDS. Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap ODHA. Hal itu, guna menuju 3zero AIDS pada 2030 mendatang.