RASIKAFM.COM | UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Sosial menyiapkan lahan seluas 5,5 hektar untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah, menjelaskan lokasi terbaru yang ditetapkan berada di wilayah Mulyorejo, Kecamatan Tengaran, satu kompleks dengan rencana pembangunan rumah sakit di wilayah selatan Kabupaten Semarang.
Sebelumnya, lahan yang diajukan berada di Kalongan, Ungaran Timur, dengan luas 5,4 hektar. Namun, setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum, lahan tersebut dinyatakan belum memenuhi syarat karena terbagi dalam dua sertifikat yang terpisah sekitar 50 meter dan kondisi kontur tanah yang tidak rata.
“Kami akhirnya berkonsultasi langsung ke Jakarta bersama Pak Bupati. Pak Wamen menyarankan agar diganti dengan lahan yang satu hamparan dan rata. Maka ditetapkan di Mulyorejo, di mana tersedia hamparan seluas 17 hektar, dan kami ajukan 5,5 hektar untuk Sekolah Rakyat,” ujar Istichomah di Ungaran, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, Sekolah Rakyat dirancang menjadi kompleks pendidikan terpadu yang mencakup sekolah, asrama, fasilitas olahraga, kesenian, ibadah, dan sarana pendukung lainnya. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang masuk dalam basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) , pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Verifikasi calon siswa akan dilakukan oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
“Penerima PKH itu orang tidak mampu dan punya anak usia sekolah. Mereka akan kita datangi dan kita upayakan masuk ke Sekolah Rakyat. Harapannya semua fasilitas disiapkan, termasuk laptop satu anak satu, serta delapan jenis seragam,” jelasnya.
Proposal pembangunan telah diajukan ke Kementerian Sosial, dengan rencana membuka jenjang pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA. Setiap tingkatan akan memiliki dua rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas maksimal 28 anak per kelas untuk SD dan 30 anak untuk SMP dan SMA.
Jika seluruh persyaratan terpenuhi dan mendapat persetujuan pusat, pembangunan ditargetkan bisa dimulai agar Sekolah Rakyat bisa dibuka pada tahun ajaran 2026.
“Informasi yang kami terima dari Pak Sekjen Kemensos, pembangunan kompleks lengkap tiga jenjang tersebut memerlukan lahan sekitar 8 hektar dengan estimasi anggaran Rp200 miliar, ” tutupnya. (win)