RASIKAFM.COM | SALATIGA – Selama kegiatan Pilkada 2024, Pemkot Salatiga telah memberikan hibah kepada KPU sekitar Rp13 milyar.
Diharapkan penggunaan anggaran KPU dapat dilaksanakan dengan penuh integritas, penuh tanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal itu ditegaskan Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani pada kegiatan Evaluasi Pengelolaan Logistik Pemilihan Tahun 2024 yang berlangsung di Hall Merapi Hotel Laras Asri Salatiga. Selasa (21/1/2025) sore.
“Secara umum, seluruh tahapan penyelenggaran Pilkada Kota Salatiga berjalan lancar dan kondusif. Hal itu tak lepas dari sinergi dan kolaborasi antara unsur penyelenggara Pilkada dan keamanan dalam mewujudkan Pilkada yang aman dan damai,” terang Yasip.
Lebih spesifik, evaluasi tersebut merupakan sarana untuk mengetahui bahwa pelaksanaan pengelolaan logistik Pilkada sudah dilaksanakan secara tepat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal ini, evaluasi melibatkan Forkopimda, KPU, Bawaslu, Camat, jajaran PPS dan PPK serta awak media di Kota Salatiga.
Yasip mengatakan, evaluasi tata kelola logistik Pilkada memiliki manfaat yang strategis dalam memotret bagaimana upaya dan dukungan dari stakeholders, baik Pemerintah-Forkopimda Kota Salatiga, Tokoh Masyarakat, TNI-Polri, serta jajaran penyelenggara pemilu, dalam pengelolaan dan penggunaan logistik Pemilihan di 2024.
Selanjutnya, hasil evaluasi tersebut akan menjadi bekal bagi Kota Salatiga dalam menghadapi dan melaksanakan Pemilu dan Pilkada di kesempatan mendatang agar dapat berjalan lebih baik.
Ketua KPU Kota Salatiga, Yesaya Tiluata, menuturkan Pilkada yang melibatkan 301 TPS di Kota Salatiga berjalan aman baik dan lancar. Jika ada beberapa TPS yang kekurangan logistik surat suara, sebenarnya itu adalah problem dari pemilu ke pemilu, dari pilkada ke pilkada.
“Soal ketersediaan surat suara yang kurang maupun yang tidak sesuai saat diterima, karena memang belum ada alat yang bisa secara akurasi mengukur ketepatan jumlah. Tentu ini adalah sebuah PR besar bagi KPU maupun penyelenggara pemilu dalam pengawasan bahwa pemilu maupun pilkada tidak ada yang sempurna,” tandas Yesaya.