RASIKAFM.COM | SALATIGA – Adalah Khamim (56) warga Payaman Salatiga kini sukses kembangkan kerupuk dari Ikan Nila yang diberi nama Salanila.
Melimpahnya ikan nila dan lele di Payaman RW 4 Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, membuat Boim (panggilan akrab Khamim) menangkap peluang untuk menjadikannya lahan cuan produk kuliner siap santap dan siap olah.
Daging ikan nila maupun lele, bisa disulap menjadi kerupuk, stik, pempek, nugget dan dimsum.
Olahan ikan tersebut diharapkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, sekaligus mengajak anak-anak agar gemar makan ikan.
“Tak ada yang terbuang dari seekor nila mapun lele, kecuali jerohannya. Baik daging, kepala maupun durinya bisa diolah menjadi makanan ringan. Sehingga bisa dikatakan tidak ada bagian ikan yang menjadi limbah,” ungkap Boim, salah satu pengusaha yang melabeli produknya dengan merk dagang Salanila.
Lebih jauh diungkapkannya bahwa, ide untuk menjadikan ikan nila menjadi cemilan adalah dengan berdirinya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Payaman.
Dalam hal ini, Pokdarwis bermitra kerja dengan Kelompok Budi Daya Ikan (Pokdakan) setempat wisata air Si Pleret di Payaman yang memiliki tagline “ora ngiwak ora enak” sekaligus merintis Dusun Payaman sebagai kampung ikan di Kota Salatiga.
Untuk saat ini, produk Salanila baru tersedia di Warung Bu Karin yang berlokasi di Jl. H. Siraj 7 Payaman, RT 02 RW 04 Tingkir Tengah.
Pasalnya, ketersediaan produk masih terbatas karena masih menggunakan alat manual untuk pengolahannya.
“Saya bermimpi produk pengolahan ikan ini akan besar dengan alat yang modern, sehingga bisa diandalkan warga Payaman untuk meningkatkan ekonomi mereka,” terangnya.
Dalam hal ini, Pokdarwis Payaman menjalin kemitraan dengan Pokdakan Mina Budaya Payaman sebagai penyedia bahan baku.
Harapannya, makanan olahan berbahan dasar ikan nila dan lele ini bisa menjadi ciri khas makanan olahan Salatiga, khususnya Tingkir Tengah.