RASIKAFM.COM | SALATIGA – Masa kampanye pemilu serentak 2024 menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha percetakan. Salah satunya percetakan Duta Prints yang berada di Jalan Fatmawati, Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Jawa Tengah (Jateng). Setiap harinya selalu ada pesanan dari calon legislatif (caleg) dan timses. Bahkan omzet perbulannya di percetakan itu mencapai Rp 240 juta lebih.
Hal itu diungkapkan salah seorang karyawan Duta Prints, Wiwit Fitriani. Diakuinya, banyak pesanan masuk dari caleg berupa banner, baliho, stiker, dan kalender. Pesanan mulai terlihat naik setelah pengundian nomor urut calon presiden dan juga caleg.
“Sebelum penetapan nomor itu sudah mulai ada pesanan. Tapi setelah penetapan nomor itu langsung pesanan naik. Kalau saat ini ada kenaikan tiga kali lipat dari hari biasa atau 200 persen,” terang Wiwit Jumat (22/12/2023).
Diakuinya, hari biasa percetakan tempatnya bekerja melayani pesanan maksimal 5 ribu orderan dalam sebulan. Namun sejak memasuki sosialisasi sampai waktu kampanye trennya naik. Semula, orderan jadi 10 ribu sekarang ini sudah 20 ribu pcs, perbulan rata-rata.
Dia mengaku, peningkatan jumlah pelanggan mulai terjadi pada bulan Agustus 2023 dari 75 persen terus naik seiring masa tahapan kampanye. Semakin tingginya orderan masuk pengelola percetakan pun menambah pekerja semula 15 orang kini 25 orang.
“Saya disini admin jadi tahu pesanan keluar masuk. Untuk sebaran wilayah pemesan datang dari Kabupaten Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang, dan Jawa Timur. Sedang luar Jawa ada dari Papua, dan Kalimantan,” katanya.
Wiwit menyebut, para pelanggan pun dinilai beragam mulai tim sukses Capres, caleg DPR RI, DPRD Kota/Kabupaten, dan Provinsi. Untuk masa kampanye ini harga cetak APK tidak ada kenaikan harga tetap seperti hari biasa mulai Rp 13 ribu per meter sampai Rp 18 ribu per meter sesuai bahan dan ukuran besar kecilnya APK.
Selain, berupa banner ada sebagain timses maupun caleg juga memesan kaos dan stiker serta pernak pernik seperti pin, kalender dan gantungan kunci. Diakui, memasuki tahun politik ini turut membawa dampak positif dunia usaha percetakan dari pendapatan Rp 80 juta per bulan menjadi Rp 240 juta.
“Stiker dihargai Rp 500 per biji sedang jenis combed Rp 65-75 ribu. Untuk para kontestan pemilu ini beragam mulai tertinggi belanja APK masuk sini ada PKB, Nasdem, PAN, PDIP, Golkar, dan PPP. Sejak para caleg dapat nomor urut omzet naik 100 persen memasuki masa kampanye sekarang ini menjadi 200 persen,” beber Wiwit.
Terpisah, seorang tim sukses caleg asal Kota Salatiga Wahyono menyebutkan, masih memilih media banner atau baliho sebagai bentuk sosialisasi kepada pemilih karena dinilai efektif mengenalkan caleg.
Adapun cara kekinian melalui media sosial juga dilakukan dia bersama timses yang lain. Baliho kata dia, rata-rata dipakai caleg pendatang baru sedang medsos sifatnya aktivasi.
“Untuk saya dan tim memang memadukan serangan udara dan darat. Udara lewat medsos, adapun darat pemasang APK baliho besar, banner kecil di gang kampung dan stiker. Itu cepat dampaknya dikenal warga lokal,” tandas Wahyono.