Semarang – Perkembangan kasus pembunuhan dan penipuan yang melibatkan dukun pengganda uang kini telah sampai pada penemuan 2 jenazah tambahan, Rabu (4/4/2023).
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, korban pembunuhan dukun penggandaan uang di Kabupaten Banjarnegara bertambah dua orang. Dalam kesempatan itu, Kapolda bersama Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Al-Qudussy, Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora dan Kepala Biro Operasi Polda Jateng Kombes Basya.
Hasil pengembangan kasus hari ini, ada penambahan dua jenazah. Jadi jumlah korban dukun penggandaan uang tersebut sebanyak 12 jenazah.
Lebih lanjut Kapolda menuturkan, “awalnya, pelaku mengaku membunuh lima orang. Polisi pun membongkar kuburan para korban. Kemudian polisi menemukan Sembilan mayat. Dan Terakhir, kemarin malam ada tambahan dua. Jadi total ada 12 mayat,” tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tak ada tanda-tanda kekerasan kepada para korban dukun penggandaan uang. Kematian korban karena lemas.
Awal mula pengungkapan kasus ini, adanya laporan dari gledes anak dari korban pertama bernama paryanto, melapor bahwa ayahnya hilang. Kemudian polisi menindaklanjuti kasus tersebut. Slamet Tohari, dukun penggandaan uang yang telah membunuh Paryanto.