RASIKAFM.COM | UNGARAN – Tak kurang dari 75 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berasal dari 9 SLB dan 2 homeschooling di Kabupaten Semarang unjuk kebolehan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2022. Mereka menampilkan berbagai kreasi, mulai dari tari, olah suara, fashion show hingga pantomim.
Ketua Komunitas Karangjati Nyawiji Mukhtar Widianto menuturkan kegiatan ini merupakan ruang dan ajang bagi anak-anak difabel untuk menampilkan karyanya.
“Hari ini bersyukur 9 SLB dan 2 homeschooling bisa ikut semua. Ditambah lagi kehadiran Pak Wakil Gubernur, jadi apresiasi yang besar bagi kami,” ujarnya ditemui di sela peringatan HDI 2022 Kabupaten Semarang di gedung Nayaka Praja, komplek kantor Kecamatan Bergas, Kamis (1/12/2022).
Dijelaskan Mukhtar, motivasi penyelenggaraan kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa percaya diri bagi kaum difabel khususnya anak-anak untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak. Terlebih komunitasnya memang konsern di bidang sosial budaya dan arkeologi. Setiap ada kegiatan sering melibatkan anak-anak difabel.
“Harapannya, selain di sekolah mereka pun bisa berkolaborasi dengan kelompok lain. Artinya memang memberikan ruang bagi mereka berkreasi. Hasil karya mereka juga dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Mukhtar berpesan kepada para penyandang disabilitas untuk tidak berkecil hati. Mereka harus memiliki rasa bangga atas kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Kepada masyarakat juga diminta untuk tidak mengucilkan, sebab mereka juga memiliki hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Apapun doanya pasti akan didengarkan Tuhan dan bisa terwujud. Anak-anak difabel memiliki nilai sendiri, apapun yang dilakukan mereka bisa membuat kita terkesan, dan mereka memiliki hak yang sama dengan anak-anak yang lain,” bebernya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan pihaknya terus meningkatkan akses pelayanan umum kepada warga difabel. Sehingga mereka dapat menikmati pelayanan tersebut seperti warga lainnya.
“Mereka memiliki berbagai kelebihan yang bahkan tidak dipunyai warga biasa,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini Wagub juga mengajak anak-anak untuk menonton film berjudul ‘Tegar’. Ia berharap, film Tegar yang mereka tonton nanti bisa diinformasikan kepada masyarakat secara lebih luas, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak disabilitas. Keluarga tidak perlu menyembunyikan, jika memiliki anak berkebutuhan khusus karena justru akan merugikan masa depan anak tersebut.
“Saya berharap, dengan melihat (film) Tegar bisa mengajak kita semua untuk terbuka, memberikan fasilitas kepada mereka karena mereka semua juga punya hak untuk belajar,” pungkasnya. (win)