Serba dilematis dan juga bingung, itulah barangkali kini yang dirasakan oleh pedagang tempe mendoan yang ada di wilayah Salatiga. Bagaimana tidak setelah sejak awal tahun lalu harga kedelai, sebagai bahan utama membuat bahan baku tempe mendoan naik, kini minyak goreng juga langka, ironisnya lagi harga gas elpiji juga mengalami kenaikan.
Hal itulah barangkali yang dirasakan oleh Lasmiati pedagang tempe mendoan yang berada di wilayah Argomulyo Salatiga.
Kepada Rasika FM Lasmiati mengaku saat ini untuk bertahan hidup ia terpaksa menaikkan harga tempe mendoan nya dari yang semula Rp5.000 per 3 buah tempe kini naik menjadi Rp2.000 rupiah untuk 1 buah tempe mendoan khas Purbalingga tersebut.
Pantauan rasikafm.com keberadaan pedagang tempe mendoan di Salatiga memang nasih jarang, namun makanan khas Purbalingga tersebut kerap dicari warga, pada sore hari terutama saat musim hujan.
“saat ini harga kedelai, minyak goreng dan juga tabung gas 3 kilo semakin sulit didapat, sehingga keuntunggan saya sedikit” ungkap Rasmiati.
Rasmiati saat diwawancarai Rasika
Menurut pedagang tempe mendoan di jalan argoboga Salatiga itu sejak awal Februari lalu bahkan merugi setelah harga kedelai naik dari Rp 8.000 menjadi Rp12.000. minyak goreng menjadi Rp20.000 dan gas elpiji naik Rp2.000 dari Rp20.000 menjadi Rp22.000.
Pedagang tempe mendoan berharap pemerintah kembali menstabilkan harga kebutuhan pokok apalagi jelang Ramadhan kali ini