RASIKAFM.COM | SEMARANG – Pedasnya cabai rawit memang luar biasa! Sampai – sampai membuat inflasi di Jawa Tengah pada bulan November 2023 naik pada angka 0,49 persen.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Dr. Dadang Hardiwan,S.si, M.Si, dalam rilis “Bagaimana Inflasi Jawa Tengah Terkini” pada tanggal 1 Desember 2023.
“Cabai memberikan sumbangan inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,25 persen. Hal ini diikuti dengan cabai rawit dengan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen,” sebut Dadang Hardiwan secara online.
Inflasi pada bulan November 2023 juga didorong komoditas bawang merah sebesar 0,04 persen. Telur sebesar 0,03 persen dan gula pasir sebesar 0,02 persen.
Lima kota dalam catatan BPS juga mengalami kenaikan inflasi, mulai dari tertinggi yaitu Semarang sebesar 0,52 persen. Kudus dan Tegal masing – masing sebesar 0,49 persen. Sementara Cilacap sebesar 0,42 persen dan Purwokerto paling rendah mencapai 0,38 persen.
“Cabai merah dan cabai rawit kan harganya tinggi hampir Rp 80.000 per kilogramnya. Mahal, jadinya kami mulai mengurangi, tidak banyak membuat olahan sambal. Gantinya ya, lebih memasukkan cabai untuk olahan menu masakan saja.Kan lebih sedikit,” kata Utami, pengelola warung di kawasan Ronggolawe, Semarang Barat.
Dalam panel monitor Badan Pangan Nasional,Harga cabai merah keriting hari ini turun 0,03% menjadi Rp66.530 per kilogram dan cabai rawit merah turun 1,03% menjadi Rp83.790 per kilogram.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rahmi Widiriani, sebelumnya mengatakan persoalan cabe rawit ini memang sangat unik.
“Cabe rawit harus ada sepanjang tahun dan harus dalam bentuk segar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan cabe olahan. Makan tahu goreng kan tidak biasa dengan cocolan cabai olahan,” kata Rahmi.