RASIKAFM.COM | SALATIGA – Dalam rangka menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Intalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Kota Salatiga diharapkan dapat berkontribusi terhadap PAD sebesar Rp 500.000.000 pada tahun 2025.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Salatiga, Syahdhani Onang Prastowo mengatakan, sudah tiga tahun terakhir ini IPALD sudah berkontribusi untuk menambah PAD Kota Salatiga.
“Tahun lalu kita berkontribusi untuk PAD sebesar Rp 150.000.000 dan tahun ini ditargetkan sebesar Rp 165.000.000. Kita juga sedang membangun IPAL baru dan akan berkontribusi untuk PAD kita sebesar Rp 500.000.0000,” beber Dhani, di IPAL yang berada di TPA Ngronggo Kota Salatiga, Selasa (8/10/2024).
Dikatakan, kapasitas saat ini IPAL yang ada di kawasan TPA Ngronggo berkapasitas 40 kubik perhari. Sedangkan untuk IPAL yang bakal di bangun di daerah Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga akan memiliki kapasitas 400 kubik perhari.
“Kita rencanakan di Noborejo itu bisa kapasitas 400 meter kubik perhari target kita, dengan luas 3.000 meter persegi. Untuk anggaran kita ada Rp 20 miliar,” ungkapnya.
Diakuinya, saat ini minat masyarakat untuk memanfaatkan IPAL ini masih belum optimal . Sebab belum banyak masyarakat yang memanfaatkan. Namun yang banyak masih dari vendor-vendor swasta di sekitar Salatiga.
“Ini adalah pelayanan pemerintah kota Salatiga, untuk menuju masyarakat Kota Salatiga. Diharapkan warga bisa memanfaatkan pengolahan limbah yang baik untuk keseimbangan lingkungan,” kata Dhani.
IPAL yang dikelola oleh Dinas PUPR ini menjadi salah satu jujugan (United States Agency for International Development) USAID untuk kunjungan dalam rangka melihat operasi IPAL Kota Salatiga. Perwakilan USAID Ginting menyebut, IPAL Salatiga ini sudah berfungsi dengan baik dan mampu menjadi salah satu sektor yang berkontribusi untuk PAD.
“Sistem IPAL di Salatiga ini sudah berjalan dengan baik. Sehingga kita memilihnya untuk melakukan kunjungan bersama tim dan influencer,” kata Ginting.
Dikatakan, pihaknya juga sudah melakukan pendampingan terhadap Kota Salatiga terkait tata kelola IPAL melalui program IUWASH Plus sejak 10 tahun lalu. Sehingga pengelolaan IPAL Salatiga bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.