WONOSOBO – Peringatan Sumpah Pemuda ke-94 tingkat Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di alun-alun Kabupaten Wonosobo, Jumat (28/10/2022). Bertindak sebagai inspektur upacara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengingatkan, pendidikan merupakan sumbangsih pemuda mewarisi semangat Kongres Sumpah Pemuda 1928 dan mengubah nasib diri, keluarga untuk membangun bangsa.
Ganjar mengatakan, pendidikan tidak sekedar menamatkan jenjang SD hingga pendidikan tinggi. Di sana, terdapat disiplin ilmu yang dapat membentuk manusia yang memiliki kreatifitas dalam segala bidang.
“Anak muda musti melek segalanya teknologi, ilmu pengetahuan agar kemudian dalam kompetisi global bisa menjuarai. Mudah-mudahan peringatan ini bisa menjadi inspirasi bagi yang muda untuk bergerak seperti kakek nenek (peserta Kongres Sumpah Pemuda 1928),” urainya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyinggung Fajar Jaka Surya, pemuda asal Pemalang yang mengubah nasib karena pendidikan. Fajar anak seorang penenun dengan upah minim dan harus menghidupi empat orang. Sempat tak hendak meneruskan studi karena kesulitan biaya, ia beruntung dapat diterima di SMK Negeri Jateng sekolahan gratis yang dibiayai APBD Pemprov Jateng.
Kini, Fajar telah lulus dan bekerja di sebuah perusahaan tambang besar di Borneo. Inilah yang disebut Ganjar pendidikan mengubah nasib diri, keluarga dan bangsa.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng menginisiasi agar pemuda-pemudi dapat mengenyam edukasi. Bukan saja dengan program SMK Negeri Jateng di Semarang, Pati dan Purbalingga. Adapula sekolah semi boarding school yang dibangun di 15 kabupaten, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memutus rantai kemiskinan.
“Kalau di Jateng bagaimana anak tak bisa sekolah akses pendidikan, SMK Jateng kita siapkan beri ruang yang tak mampu. Hasilnya bagus karena negara terlibat, kita biayai gratis. Jangan biarkan mereka tak sekolah, agar pendidikan lebih baik. Itu yang akan ubah nasib diri, keluarga dan bangsa,” imbuhnya.