Sedikitnya 87 peserta grub dari TK/RA, SD/MI sampai masyarakat umum yang ada di Kota Salatiga ikuti pawai Taaruf dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1444 H, sabtu 30 Juli 2022.
Rute pawai kali ini mulai dari Jl. Adi Sucipto, Jl. Langensuko sampai Jl. Kartini Kota Salatiga.
Dari pantauan Rasika FM di lapangan, para peserta pawai ini terlihat berantusias dengan memakai pakaian dengan berbagai atribut unik serta ada yang membawa miniatur Kabbah.
Kepala Kemenag Kota Salatiga, Taufiqur Rahman mengatakan bahwa pawai taaruf ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun.
Dalam pawai taaruf tahun ini mengambil tema Muharram Karnival Moderasi Beragama Salatiga Satu Jua.
“Jadi kegiatan pawai taaruf ini juga dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Salatiga yang ke 1272,” kata Taufiqur Rahman kepada media .
Pawai taaruf ini, dirinya mengaku sebagai syiar dalam rangka memasuki bulan Muharram.
“Ada beberapa dimensi yang pertama sebagai syiar dalam rangka memasuki bulan Muharram,ini dalam rangka nguri-uri budaya di Kota Salatiga karena ini sudah berlangsung bertahun-tahun serta sebagai wujud moderasi beragama juga,” imbuhnya.
Tidak hanya itu saja, pawai taaruf ini juga sebagai wujud toleransi beragama di Kota Salatiga.
“Alhamdulillah, siswa siswi yang ikut pawai ini tidak mengenal agamanya apa terlibat dalam kegiatan Muharram Karnival Moderasi Beragama Salatiga Satu Jua,” paparnya.
Semua yang ikut dalam pawai taaruf tidak memandang suku, budaya dan semua menyatu dalam kegiatan ini.
Taufiqur Rahman menambahkan kegiatan ini memiliki perbedaan dengan tahun lalu.
Salah satu grup karnaval
“Perbedaannya adalah karena kita sudah dua tahun tidak menggelar kegiatan seperti ini menjadikan para peserta serta masyarakat yang ikut antusiasnya luar biasa,” katanya.
“Ini nantinya kita akan menilai masing-masing perwakilan pawai untuk memperebutkan juara,” terangnya.
Ia berharap kegiatan hari ini bisa dipublikasikan bahwa di Kota Salatiga memiliki lokal wisdom berupa pawai taaruf setiap memasuki bulan Muharram.
Sementara itu, Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengatakan pawai ini merupakan panggung ekspresi sekaligus kolaborasi. Menurutnya yang paling menarik ialah kostum dari daur ulang sampah.