RASIKAFM.COM | SALATIGA – Akibat jembatan yang menghubungkan wilayah Salam Salatiga dan Ploso Kabupaten Semarang runtuh memakan korban jiwa, rabu 6.3.2024 pagi.
Jembatan di Randuacir, Kota Salatiga, Jawa Tengah yang roboh pada Rabu (6/3/2024) pagi memakan korban jiwa saat dilintasi oleh para pengendara sepeda motor. Imbas ambruknya jembatan itu, satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Wakapolres Salatiga Kompol Iman Sudiyantoro nenyebut jika satu korban tewas akibat jembatan roboh itu bernam Maratus Sholihah (23) warga Ngawi, Jawa Timur. Menurutnya, kejadian tersebut diketahui ketika adanya pengendara sepeda motor yang mendengar jeritan meminta pertolongan.
“Kemudian ada sepeda motor lain yang saat diminta bantuan untuk menolong justru ikut terjatuh,” tambahnya.
Ketiga korban yang dievakuasi, lanjut dia, dibawa ke RSUD Salatiga untuk mendapat pertolongan.
Sementara, Kepala BPBD Kota Salatiga Roy Anjar mengatakan Jembatan Gabus diduga roboh akibat hujan deras dan banjir bandang yang melanda beberapa hari sebelumnya.
Menurut dia, akses menuju jembatan tersebut sudah ditutup oleh Dinas Pekerjaan
Kejadian tragis ini terjadi ketika jembatan di Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga ambrol akibat banjir yang melanda lereng Gunung Merbabu.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga, Roy Anjar, korban terdiri dari satu perempuan yang meninggal dunia dan dua laki-laki yang mengalami luka.
“Korban meninggal identitas perempuan, yang dua laki-laki luka,” jelasnya.
Pantauan rasikafm.com evakuasi korban dan tiga sepeda motor yang terjebak di dasar Sungai Salam memakan waktu lama karena posisi terjepit beton cor-coran.
Roy menjelaskan bahwa kejadian ambrolnya jembatan diketahui sekitar pukul 05.15 WIB ketika ada suara minta tolong dari warga yang melintas.
“Proses evakuasi sempat terkendala karena korban dan sepeda motor terjepit beton. Tim gabungan Polri, BPBD, dan relawan menggunakan tali tambang untuk mengangkatnya,” ujarnya.
Camat Argomulyo, Agus Wibowo, menegaskan bahwa jembatan tersebut sebenarnya sudah ditutup setelah banjir pertama mengakibatkan kerusakan pada pondasi.
“Namun, beberapa warga nekat membukanya untuk melintas dengan kendaraan, bahkan ada truk yang ikut melintas,”terangnya