Atas dasar itulah, purnawirawan polisi itu berjuang untuk hidup mandiri dan menjadi manusia silver. Apalagi mobil angkutan miliknya, rusak dan tidak bisa digunakan untuk menarik penumpang.
“Dulu narik angkotan tapi mobilnya rusak sekarang,” imbuhnya.
Agus mengaku, penghasilannya sebagai manusia silver hanya cukup untuk makan sehari-hari. Untuk kebutuhan mandi cuci kakus ia mengandalkan wc di SPBU.
“Beras enggak mampu beli, rokok enggak mampu, air juga diputus sama PDAM jadi harus mandi di pom bensin. Makanya jadi manusia silver, biar bisa makan, bisa beli rokok lumayan sehari dapat Rp20.000,” lanjutnya.
Selama menjadi polisi, berbagai jabatan sudah ia emban. Termasuk pernah berdinas di Timor Timur dan Aceh.
“Pernah di Aceh sana Timor Timur satu tahun di sana. Sudah lama sih beberapa tahun yang lalu,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Agus masuk Siswa Sekolah Bintara (SEBA) pada 1997. Berdasarkan informasi, Agus terakhir bertugas di Poslantas Tembalang dengan pangkat Aipda pada 2018.