RASIKAFM.COM | SALATIGA – Dugaan munculnya korban usai santap MBG di Salatiga pada Senin (22.9.2025) lalu diduga karena hasil masakan disajikan lebih 5 jam dari waktu penyajian kepada siswa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa sebuah disebutkan mual dan muntah setelah mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kabar terkait:
Mereka mengeluhkan makanan berupa sayur dan ayam spaghetti yang diduga sudah tidak segar lagi saat disajikan.
“Iya tadi saya dikabari jika anak mual dan muntah setelah makan lauknya. Tapi kondisinya sekarang baik dan tetap bersekolah, Anak saya aman dan tidak dirawat. Namun saya harap hal ini tidak terulang,” ujar wali murid yang mewanti wanti untuk tidak menyebut nama anak dan dirinya.
Pihak sekolah mengaku jika sekolahnya hanya sebagai penyalur. Mereka tidak tahu menahu soal menu dan lainnya. Akhirnya MBG pada Selasa (23/9/2025) diliburkan sehari.
Pelaku usaha Katering di Salatiga, Yudhi Tralala menyebut potensi makanan basi bisa saja terjadi, karena dimasak dimalam hari dan disajikan siang hari. “Idelanya hasil masakan dari matang hingga disajikan tidak lebih dari 3 jam, sehingga tidak berpotensi basi”. Ujar pemilik warung di Tingkir ini.
Dirinya menambahkan kadang yang tidak disadari oleh penggelola adalah beda waktu masak, atau dengan kata lain jika makanan dimasak malam hari dan disajikan pagi harinya suhu udara berbeda, hal ini berbeda saat makanan dimasak pagi dan dinikmati sore hari makanan tersebut masih enak.
“Suhu udara antara malam dan siang beda jauh, Sehingga makanan tidak akan bertahan lama di jika dimasaknya malam hari”. Tutup Yudi.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin mewanti wanti penyelenggara MBG di Salatiga.
Dalam rapat ini membahas tentang permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan MBG.
Nina Agustin menginginkan adanya pelaporan yang rutin dan intens terhadap pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah dengan tujuan antisipasi serta memastikan menu yang diedarkan sesuai dengan kebutuhan gizi para siswa.
“Saya ingin dibuatkan satu grup whatsapp supaya mereka bisa kirimkan foto menu setiap harinya. Jadi bisa memantau apakah sudah sesuai dengan standar gizinya, atau kita bikin kontak untuk aduan, sehingga kita bisa tegur dapur-dapur yang ada.” ujarnya. Wakil wali kota menyikapi serius terhadap pengawasan MBG supaya terhindar dari kasus-kasus keracunan ataupun yang lainnya.
Sementara itu usai kejadian, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga turun tangan terkait info adanya siswa yang mual dan muntah seusai menyantap MBG di Salatiga.
Dari hasil penelusuran sementara, tidak ada siswa yang dirujuk ke fasilitas kesehatan.
“Ada beberapa siswa yang mual dan sebagian muntah. Namun tidak ada ada yang sampai dirujuk ke faskes,” tutur kepala DKK dr Prasit Al Hakim saat dikonfirmasi wartawan. Selasa (23.9.2025).
Lebih jauh ia menjelaskan jika dalam penelusuran tersebut, pihaknya juga melakukan himbauan kepada semua pihak untuk segera melapor ke puskesmas atau Dinas Kesehatan.
Selain sekolah menengah tingkat atas, SPPG yang dikeluhkan itu juga melayani SMP dan ada juga sekolah kejuruan yang ada disekitar sekolah tersebut.
Namun seorang petugas yang melakukan penelusuran menjelaskan jika hasilnya aman.