RASIKAFM.COM | SALATIGA – Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali meneguhkan perannya sebagai katalisator lahirnya pemimpin muda sekaligus penggerak keberlanjutan.
Hal itu diwujudkan dalam dua agenda penting di tahun 2025: AIESEC Future Leaders (AFL) Summer Peak 2025 dan Local Project Gaia Nirvasita. Kedua program ini memperlihatkan sinergi antara pengembangan kapasitas individu dan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus menegaskan komitmen AIESEC terhadap misi global youth leadership movement.
Program AFL Summer Peak 2025 yang berlangsung sejak 26 April hingga 5 Juli 2025 diikuti 48 pemuda Salatiga yang terbagi ke dalam enam tim. Mengusung tema “Monstrous Growth: Mastering Skill for the Modern Workplace”, para peserta mendapat pendampingan intensif dari para coach untuk mengasah soft skill maupun hard skill.
Melalui sesi Capacity Building, peserta berlatih komunikasi efektif, personal branding, hingga keterampilan teknis seperti menyusun resume dan menghadapi wawancara kerja. Sesi-sesi ini diperkaya dengan praktik metode Situation, Task, Action, Result (STAR) dalam menjawab pertanyaan wawancara maupun strategi penggunaan platform digital untuk membangun citra profesional.
Tidak hanya pembelajaran teknis, AFL juga dirancang sebagai ruang refleksi personal. Coaching dan kolaborasi antar peserta membuka peluang jejaring sekaligus menguatkan semangat kepemimpinan berbasis pengalaman. Program ditutup dengan AFL Graduation sebagai momen reflektif bagi para peserta untuk melanjutkan kiprah kepemimpinan mereka.
Salah satu peserta, Lalita Putri Zahra, menegaskan nilai transformasi yang ia rasakan, “AFL sangat membuka wawasan dan kepercayaan diri saya. Saya belajar banyak tentang public speaking, personal branding, dan pentingnya kolaborasi. Yang paling berkesan adalah suasana suportif dari para coach dan peserta lain. AFL menjadi titik awal untuk berani keluar dari zona nyaman,” ungkapnya.
Selama satu bulan, para relawan menginisiasi 20 kegiatan yang memadukan edukasi dan praktik, mulai dari pemilahan sampah, produksi eco-enzyme, pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan, hingga aksi bersih sungai bersama warga. Salah satu pengalaman mendalam dirasakan ketika relawan berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo dan melihat langsung gunungan sampah yang menegaskan urgensi perubahan pola konsumsi.
Ketua Local Project, Putri Valentina Zahra, menyampaikan refleksinya, “Local Project ini bukan sekadar menghadirkan dampak bagi masyarakat, tetapi juga membentuk relawan menjadi pemimpin muda yang peduli, adaptif, serta berani mengambil aksi nyata,” ujarnya.
Dimensi internasional juga mewarnai proyek ini melalui kehadiran Honoka, student exchange participant asal Jepang, yang membagikan pengalaman penerapan SDGs 12 di negaranya. Ia mengungkapkan, “Kegiatan ini sangat berkesan dan memorable bagi saya. Saya merasa senang bisa belajar bersama teman-teman dalam Local Project ini, karena memberikan pengalaman yang begitu berharga. Harapan saya, melalui kegiatan ini manfaat yang telah dirasakan dapat terus berkelanjutan di masa depan, khususnya dalam mendukung tercapainya SDGs 12,” ujarnya.