RASIKAFM – Akibat pandemi Covid-19 membuat permintaan tabung oksigen di Kota Salatiga mengalami kenaikan pesat. Terlebih, banyaknya warga terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) sangat membutuhkan tabung oksigen sebagai alat bantu pernafasan.
Kepada RASIKAFM Pemilik agen isi ulang tabung oksigen Murtopo (49) mengatakan permintaan tabung dari rata-rata 25 buah perhari menjadi 50 perhari.
“hal ini terjadi karena banyak pasien Covid-19 yang mengalami sesak nafas. Jadi sementara kebutuhan industri kami tidak utamakan. Permintaan isi ulang ini juga melonjak berkisar 100 persen bahkan lebih,” terangnya kepada wartawan di lokasi agen tabung oksigen, Jalan Karang Kepoh I, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga,
Menurut Murtopo, tingginya permintaan masyarakat untuk kebutuhan pasien Covid-19 pelayanan isi ulang dilayani selama 24 jam. Adapun peminjaman tabung tidak dilayani karena sudah sepenuhnya guna memenuhi kebutuhan medis.
“Untuk tabung kecil ukuran tinggi 1 meter permintaan perhari mencapai 80 tabung dari pagi sampai malam. Sedang kami stok tabung hanya 150 an, untuk permintaan pribadi banyak tapi kami batasi,” katanya
Murtopo melanjutkan, untuk isi ulang tabung oksigen kecil di tempatnya dihargai Rp 30 ribu. Sedangkan yang berukuran besar dibanderol Rp 75 ribu.
Dia mengungkapkan, akibat tingginya tabung oksigen juga membuat perusahaan penyedia bahan baku refiil oksigen membatasi pasokan.
Pihaknya menyatakan, karena tingginya permintaan tabung oksigen juga membuat harga jual tabung mengalami kenaikan cukup drastis.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, kata dia untuk satu buah tabung oksigen kecil dijual Rp 900 sampai 1 juta sekarang menjadi Rp 2,5 juta. Sementara ukuran besar dari harga Rp 1,9 juta menjadi Rp 3,5 juta bahkan ada yang menawar sebesar Rp 4 juta.
“Tetapi saya tidak mau kasihan. Jika pun ingin menambah stok tabung oksigen lebih baik saya ambil pinjaman daripada menaikkan harga jual,” paparnya
Kesulitan mencari tabung oksigen dialami Adi Nugroho warga Kabupaten Kendal. Dia rela datang jauh-jauh ke Salatiga untuk mendapatkan tabung oksigen, tetapi rata-rata agen tidak bersedia menjualnya.
Adi bercerita telah mencari informasi penjual tabung oksigen baik di Kabupaten Kendal, Kota Semarang sampai kemudian di Salatiga.
“Untuk kebutuhan pasien Covid-19. Kakak saya isoman kalau bisa pinjam ya kami akan pinjam atau sewa tetapi tadi tidak diijinkan. Sangat kesulitan, untuk dua hari ini saya mencari. Kemarin dapat beli ukuran kecil di Semarang,” jelasnya
Adi mengaku untuk tabung oksigen kecil dia membeli sekira Rp 1,6 juta. Tetapi, tabung tersebut memiliki keterbatasan hanya mampu mencukupi kebutuhan oksigen kakaknya dari pagi sampai malam. (rief)