Bantuan terhadap 108 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kawasan Kota Salatiga Tahun 2022 senilai Rp 2,1 Miliar. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Penjabat(Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi bersama Ketua DPRD Dance Ishak Palit kepada dua perwakilan warga penerima bantuan, Senin (10/10).
Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachamdi menjelaskan, bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot dengan DPRD Kota Salatiga untuk memberikan bantuan kepada RTLH, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga.
Sinoeng menambahkan bantuan tersebut dilakukan untuk mendorong pecepatan penanggulangan kemiskinan yang ada di Kota Salatiga. Menurutnya, poin yang diambil adalah variabel RTLH dan salah satu yang dilakukan melalui dana APBD yaitu penentuan stimulan rumah mandiri. “ Artinya saat kita memberikan bantuan akan didampingi fasilitator untuk membangun rumah yang layak huni, sehat, dan layak,” imbuhnya.
Sinoeng menegaksan bahwa pihaknya mendorong percepatan penuntasan pembangunan rumah tidak layak huni. “ Di tahun 2022 ini target kami adalah 108 unit rumah. Di tahun 2023 akan kita tambah lagi diatas 100 atau 200, maka akan nampak signifikasi dalam menurunkan angka kemiskinan di Salatiga. Dengan disertai variabel lainnya berupa mata pencaharian, pendapatan, tingkat kesehatan dan kelayakan rumah tinggal,” tegasnya.
Sementara Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, bantuan ini merupakan stimulan dan hasil kolaborasi antara DPRD dan Pemkot Salatiga. “ Kita berharap di tahun 2026 masalah kemiskinan di Salatigabisa ditangani. Sehingga angkata kemiskinan di Salatiga yang mencapai 5 % bisa diturunkan menjadi 3 %,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga Eny Endang Surtiani mengatakan, saat ini masih ada sekitar 3700-an rumah tidak layak huni. Untuk tahun 2022 ini bantuan untuk TRLH sebanyak 108 rumah.
Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk material masing-masing senilai Rp 18 juta dan juga untuk gaji pekerja ( tukang) sebesar Rp 2,3 juta. “ Ada tenaga fasilitator dan tenaga teknisnya, jadi yang dibutuhkan apa-apa, mereka yang merencanakan dan mengawasi juga,” jelasnya.