UNGARAN – SMPN 3 Banyubiru yang terletak di Desa Wirogomo, Banyubiru, Kabupaten Semarang tak akan direlokasi kendati fasilitas pendidikan tersebut rawan terdampak bencana tanah longsor. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang belum merencanakan upaya relokasi gedung sekolah yang terletak di bawa lereng Gunung Kelir tersebut.
Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo menjelaskan sekolah tersebut merupakan satu-satunya SMP negeri untuk menampung para siswa dari sejumlah desa yang berada di lereng perbukitan Gunung Kelir.[irp posts=”3004″ name=”Pasca Longsor Gunung Kelir, SMPN 3 Banyubiru Sediakan Opsi PAT Susulan”]
“Kalau direlokasi ke tempat yang relatif aman pasti jarak sekolah menjadi lebih jauh, dikhawatirka nanti mereka tidak mau sekolah,” ungkapnya di Ungaran, Jumat (10/6/2022).
Menurut Katon, kondisi sosial masyarakat setempat yang umumnya hanya bermatapencaharian sebagai petani, juga masih banyak yang keberatan jika jarak sekolah putra- putri mereka jauh dari rumah.
“Sehingga kalau sampai warga di sekitar sekolah tersebut tidak mau sekolah, berarti anak- anak hanya akan tamat SD atau pendidikan dasar sembilan tahun pun tidak sampai tuntas,” ucapnya.
Terkait dengan peristiwa longsor pada Senin (6/6/2022), pihaknya telah meminta kepada pihak sekolah untuk mengurangi risiko yang lebih berat dengan memadatkan pelaksanaan tes penilaian akhir tahun (PAT). Pola pemadatan dilakukan agar waktu kegiatan siswa maupun para pengajar di sekolah tidak terlalu lama.
“Hal ini untuk mengantisipasi cuaca yang masih cenderung ekstrim, terutama setiap menjelang siang hari,” pungkasnya. (win)