RASIKAFM.COM | SALATIGA - Setelah sukses memberikan edukasi dan literasi pada kalangan muda dan milenial yang diikuti pelajar dan mahasiswa se-kota Salatiga minggu lalu, kini Mafindo Salatiga kembali hadir dengan dengan menyasar kalangan lansia.
Dr.Agus Triyono, MSi dari Mafindo Kota Salatiga saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Salatiga menyelenggarakan program Tular Nalar dengan komunitas lanjut usia (lansia) melalui Akademi Digital Lansia. Program ini bertujuan membekali lansia agar cakap digital sehingga mampu menyaring informasi yang diperoleh, tidak mudah tertipu, dan mampu mengamankan data pribadi dengan baik.
“Inilah bagian dari kontribusi kami untuk sedikit berbagi pada kalangan orang tua. Karena mereka wajib kita dampingi agar dapat menerima manfaat yang lebih dari masifnya teknologi hingga kini,” ujar Agus.
Ia menuturkan Mafindo Salatiga beranggotakan sekumpulan relawan ini merasa perlu untuk berkontribusi membantu dalam literasi digital. Salah satu programnya adalah program Tular Nalar dengan 2 sasaran yakni Akademi Digital Lansia(ADL) dan Sekolah Kebangsaan dengan menyasar pada partisipasi pemilih pemula menghadapi tahun politik.
“2 program itu sedang menjadi agenda akhir-akhir. Kedepan kami juga rencanakan untuk menggandeng banyak stakeholders untuk bersama-sama terlibat dalam mendorong literasi digital ini agar memiliki nilai manfaat pada banyak pihak,”tambahnya.
Pada kegiatan pelatihan untuk lansia yang baru saja dilakukan ini diikuti lebih dari 50 peserta. Dilakukan Minggu (19/3/2023) dengan peserta komunitas gereja di Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga Tegalrejo, dengan topik Ragam Aplikasi Percakapan.
Hal itu menarik diangkat karena lansia sangat rentan terhadap penggunaan perangkat dengan model percakapan tersebut. Program Tular Nalar ini digagas oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Mafindo, FISKOM UKSW, dan UDINUS.
Romo Kepala Paroki gereja Katolik Kristus Raja Semesta Alam, Markus Walidi menilai kegiatan banyak memberi manfaat positif bagi jemaat karena sangat relevan kondisi saat ini. Apalagi orangtua membutuhkan informasi dan pendampingan penggunaan teknologi informasi.
“Pelatihan ini sangat memberi manfaat yang banyak, apalagi hadirnya teknologi informasi menuntut orang tua khususnya kalangan lansia butuh pendampingan dalam penggunaannya. Ini agar tidak mudah mendapat provokasi dan pengaruh negatif media digital,” ujar Romo Markus.
Lansia, saat ini mau tidak mau menjadi bagian dari teknologi, khususnya media sosial sudah semakin masif. Meski hanya berinteraksi dengan grup media sosial atau kontak telepon, tetapi harus hati-hati dalam penggunaannya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan efek negatif seperti yang terjadi di beberapa pemberitaan media.
Koordinator Fasilitator, Wilsa B. Astuti menyebut antusiasme peserta begitu semangat dari awal hingga akhir acara.
“Peserta menyambut baik dan bersemangat. Artinya mereka saat ini membutuhkan pelatihan ini untuk membantu mereka agar tidak terlalu ketinggalan dengan media digital, termasuk dampaknya,” ujarnya saat memberi pengantar peserta di dampingi Ketua Komite Organisasi dan Pengembangan SDM Mafindo Boni Soehakso.
Sebelumnya Literasi digital serupa juga pernah dilakukan yakni, digelar di pendopo DPRD kota Salatiga diikuti beberapa kelompok dan komunitas pra lansia dan lansia di kota Salatiga dengan jumlah 60an peserta.