RASIKAFM.COM | SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bersiap melakukan lompatan besar dalam dunia pendidikan tinggi dengan membuka Program Studi Artificial Intelligence (AI).
Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, menjelaskan langkah ini merupakan bagian dari transformasi pembelajaran yang berbasis teknologi, tanpa meninggalkan fondasi nilai Kristiani sebagai identitas kampus.
“Kami percaya bahwa iman dan teknologi tidak harus bertentangan. Di UKSW, keduanya berjalan berdampingan. Masa depan pembelajaran akan diperkuat oleh AI, tetapi tetap berpijak pada nilai-nilai Kristiani,” tegas Prof. Intiyas, Rabu (11/6/2025).
Program Studi AI tersebut akan berada di bawah Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI) dan telah memasuki tahap final sebelum diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperoleh izin operasional.
UKSW juga berencana mengintegrasikan AI dalam bidang kesehatan dengan konsep smart clinic berbasis teknologi.
Klinik ini akan menjadi ciri khas rumah sakit masa depan UKSW, yang digerakkan oleh teknologi namun tetap berakar pada prinsip kedokteran komunitas.
“Ketika nanti UKSW mendirikan rumah sakit, kami ingin itu menjadi rumah sakit cerdas yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tapi juga melayani dengan hati,” tambahnya.
Tak hanya di bidang teknologi dan kesehatan, UKSW juga akan mengembangkan pemanfaatan AI di sektor sosial seperti hukum, keuangan, dan kebijakan publik.
AI diharapkan bisa menjadi alat bantu untuk memecahkan permasalahan bangsa secara cepat, tepat, dan etis.
Dalam mengantisipasi perubahan besar ini, UKSW tetap menjaga stabilitas SDM dengan kebijakan zero growth.
Artinya, tidak ada penambahan atau pengurangan pegawai, namun dilakukan peningkatan kompetensi secara intensif.
“Pemanfaatan AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi untuk meningkatkan kapasitas mereka. Kompetensi dosen dan tenaga kependidikan kami dorong agar bisa beradaptasi,” jelasnya.
UKSW juga tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung, seperti pengadaan prosesor GPU terbaru dan kerja sama dengan alumni yang bergerak di bidang bisnis AI.
Kurikulum di berbagai fakultas juga akan disuntik dengan mata kuliah berbasis AI, termasuk Fakultas Kedokteran dan FKIP.
“Kami membayangkan perkuliahan masa depan tidak hanya di kelas, tetapi bisa berlangsung di mana saja. Teknologi memungkinkan itu. Kami juga mendukung sistem lintas disiplin agar lulusan UKSW siap menghadapi tantangan global,” tuturnya.
Dengan transformasi ini, UKSW menempatkan diri sebagai pionir pendidikan tinggi berbasis teknologi yang tetap menjunjung tinggi nilai keimanan, etika, dan kemanusiaan.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (WR RIK) Profesor Eko Sediyono menambahkan dalam tahap awal pemanfaatan AI ini UKSW bakal menunjuk lima fakultas untuk uji coba.
”Kami juga menyiapkan anggaran senilai Rp 2 miliar untuk mendukung program tersebut serta meminta 5 fakultas menjadi role model,” tutupnya.