Layin mengaku sementara ini promonya hanya melalui medsos dan mulut kemulut saja, ia sengaja membuat status wa dan fb nya menawarkan menu-menu baru sehingga banyak yang penasaran lalu mencobanya.
Mbak Layin Saat diwawancarai media
“Karena satu penasaran jajal iso masak tenan opo ora dan ternyata mereka datang lagi, datang lagi dengan merekomendasikan ke teman temannya , bahkan tempatnya kini sering di pakai untuk rapat rapat kecil kapasitas 10 sampai dengan 50 orang, termasuk untuk pesanan dari lembaga instansi” lanjut mantan sopir ambulance ini.
Dari sisi omset penjualan selama pandemi ini berjalan normal. Bahkan Layin pernah mendapatkan omset kotor 7 juta sehari.
Sementara itu selama Covid Coffee ndesoo berjalan tetap mengedepankan protokol kesehatan dari semua tamu wajib pakai masker cuci tangan bahkan tempat duduk dibuat berjarak, kebetulan lokasinya luas sehingga tidak masalah.
Sementara itu ketenaran Coffee Ndesoo menarik perhatian Agoes Hasto Oetomo dan rombongan gowes Siroky Salatiga. belasan goweser ini kerap mampir ditempat ini setelah penat bersepeda “saya dan teman teman Siroky sengaja datang menikmati makanan khas masakan mbak Layin ini” tutur mantan ketua KPU kabupaten Semarang ini.
Pantauan Rasika FM dilapangan kelompok “SIROKY” (Sikil Rodo Kiyeng) ini secara rutin gowes tiap hari Rabu dan Sabtu dengan tujuan yang berbeda namun dengan finish selalu dirumah makan. Bahkan dikaos mereka tertulis besar “pantang Pulang sebelum Madyang”