Dengan adanya laporan ini menjadi pintu masuk untuk membongkar kasus pembunuhan Tohari. Setelah adanya pemeriksaan lebih lanjut, Slamet Tohari itu mengakui telah membunuh 5 orang yg tkp nya sama. Setelah di bongkar di temukan 9 mayat, terakhir kmrn mlm kita bongkar lagi ada 2 total 12 Mayat, jelasnya.
Menurut Kapolda, pelaku memberikan informasi terkait identitas para korban. Saat ini, Polda Jateng juga telah membentuk tim DVI untuk mengungkap secara pasti identitas para korban.
“Hasil DVI mengungkap bahwa 1 mayat atas nama Priyanto. Sementara 9 mayat lainnya belum teridentifikasi. Dari 9 mayat itu, 6 adalah laki-laki dan 3 perempuan, umurnya berkisar 40 sampai 50 tahun. Sementara 3 perempuan umuurnya 25 dan 35 tahun,” jelasnya.
Dukun penggandaan uang mengubur 1 warga Gunungkidul dikubur di liang no 2, lalu 2 warga Tasikmalaya yaitu laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3, jadi 1 liang ada 2 mayat. Kemudian 2 warga Jakarta laki-laki dan perempuan di liang nomor 4, selanjutnya 2 warga Palembang dikubur di liang nomor 5, dan 2 warga Yogya laki-laki dan perempuan di liang yang sama nomor 8, terangnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Polres Banjarnegara mengungkap aksi pembunuhan berencana yang dilakukan oleh dukun pengganda uang bernama Tohari Slamet (45), di Dusun Balun, Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Pengungkapan berawal dari informasi adanya orang hilang dan mengirimkan pesan bahwa korban terakhir berada di rumah dukun penggandaan uang