Pemerintah Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang gelar Gebyar Desa Wisata dengan ‘nguri-nguri’ kreatif lokal, Minggu (26/6). Dalam kegiatan Expo Pasar Kuliner dan Gebyar Budaya Desa Wisata Muncar ini, sekaligus sebagai pelepasan puluhan mahasiswa yang telah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes).
“Salah satunya, kami menggelar pagelaran kebudayaan dan kesenian yang dimiliki Desa Muncar yakni Kelompok Permadani, kesenian Jarang Kepang hingga atraksi debus yang banyak dinanti masyarakat,” kata Kepala Desa Muncar Muhammad Khairudin Bagas .
Tak hanya menampilkan kesenian dibalut kebudayaan, di agenda yang berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) Unnes itu juga menampilkan sejumlah hasil kerajinan UMKM Tim Penggerak PKK Desa Muncar.
Bagas menuturkan, sebagai bentuk terimakasih atas peran sertanya mahasiswa Unnes yang telah menjalani KKN selama empat bulan di Desa Muncar hiburan rakyat ini berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) karena memang Desa Muncar bekerja sama dengan Unnes untuk minta pendampingan selama 3 tahun ke depan.
Tak dipungkiri, setelah pandemi covid Gebyar Deswita ini menjadi terobosan untuk pertama kalinya dan secara perlahan akan Pemdes Muncar akan mengembangkan secara profesional.
“Acara desa ini tentunya profesional, meski longgar kita tetap menjaga prokes. Dan diharapkan, dari acara ini mendapatkan manfaat besar baik bagi UMKM Desa Muncar serta Tim Penggerak PKK dengan menampilkan produk rumahan yang mulai kami pasarkan ke luar Desa Muncar,” bebernya.
Edy Kurniawan, perwakilan Unnes menerangkan KKN di Desa Muncar adalah gelombang pertama yang dilepas Minggu (26/6).
“Ini penarikan pertama untuk mahasiswa KKN Unnes. Dan mahasiswa yang KKN ini baru pertama terjun ke masyarakat setelah dari awal pembelajaran secara online. Sehingga, jika ada tutur kata serta sikap dan perilaku kurang berkenan kami atas nama Kampus memohon maaf sebesar-besarnya,” tandas Edy Kurniawan.
nantinya akan ada gelombang kedua mahasiswa KKN Unnes yang kembali ‘menyapa’ masyarakat Desa Muncar. Untuk kerja sama berikutnya, ia akan mengupayakan lebih maksimal dalam mengasah mahasiswa berperan nyata di tengah masyarakat.
KKN Unnes Gelar Expo Pasar Kuliner dan Gebyar Budaya di Desa Wisata Muncar
Pemerintah Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang gelar Gebyar Desa Wisata dengan ‘nguri-nguri’ kreatif lokal, Minggu (26/6).
Dalam kegiatan Expo Pasar Kuliner dan Gebyar Budaya Desa Wisata Muncar ini, sekaligus sebagai pelepasan puluhan mahasiswa yang telah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes).
“Salah satunya, kami menggelar pagelaran kebudayaan dan kesenian yang dimiliki Desa Muncar yakni Kelompok Permadani, kesenian Jarang Kepang hingga atraksi debus yang banyak dinanti masyarakat,” kata Kepala Desa Muncar Muhammad Khairudin Bagas .
Tak hanya menampilkan kesenian dibalut kebudayaan, di agenda yang berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) Unnes itu juga menampilkan sejumlah hasil kerajinan UMKM Tim Penggerak PKK Desa Muncar.
Bagas menuturkan, sebagai bentuk terimakasih atas peran sertanya mahasiswa Unnes yang telah menjalani KKN selama empat bulan di Desa Muncar hiburan rakyat ini berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi (PT) karena memang Desa Muncar bekerja sama dengan Unnes untuk minta pendampingan selama 3 tahun ke depan.
Tak dipungkiri, setelah pandemi covid Gebyar Deswita ini menjadi terobosan untuk pertama kalinya dan secara perlahan akan Pemdes Muncar akan mengembangkan secara profesional.
“Acara desa ini tentunya profesional, meski longgar kita tetap menjaga prokes. Dan diharapkan, dari acara ini mendapatkan manfaat besar baik bagi UMKM Desa Muncar serta Tim Penggerak PKK dengan menampilkan produk rumahan yang mulai kami pasarkan ke luar Desa Muncar,” bebernya.
Edy Kurniawan, perwakilan Unnes menerangkan KKN di Desa Muncar adalah gelombang pertama yang dilepas Minggu (26/6).
“Ini penarikan pertama untuk mahasiswa KKN Unnes. Dan mahasiswa yang KKN ini baru pertama terjun ke masyarakat setelah dari awal pembelajaran secara online. Sehingga, jika ada tutur kata serta sikap dan perilaku kurang berkenan kami atas nama Kampus memohon maaf sebesar-besarnya,” tandas Edy Kurniawan.
nantinya akan ada gelombang kedua mahasiswa KKN Unnes yang kembali ‘menyapa’ masyarakat Desa Muncar. Untuk kerja sama berikutnya, ia akan mengupayakan lebih maksimal dalam mengasah mahasiswa berperan nyata di tengah masyarakat.