RASIKAFM.COM | MAGELANG – Tiga orang yang merupakan satu keluarga masing-masing bernama Abbas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu) dan Dhea Charirunnisa (anak pertama) menjadi korban pembunuhan dengan cara diracun menggunakan Sianida. Tersangka dalam kasus ini adalah putra dari pasangan Abbas dan Heri atau adik Dhea yang bernama Dhio Daffa.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Dhio mengaku tega menghabisi nyawa keluarganya karena sakit hati menanggung seluruh kebutuhan keluarga dan membayar hutang orangtuanya. Meski demikian, kepolisian mendalami motif lain dari kasus pembunuhan keluarga di Kabupaten Magelang ini.
Kabar Terkait:
Motif lain yang sedang diselidiki kepolisian yaitu harta warisan keluarga korban. “Kepenguasaan warisan ini sedang ki dalami karena bagaiamanpun juga motif-motif lain itu pasti ada tidak hanya satu namun yang ada saat ini adalah sakit hati,” ujar Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun di Mapolresta Magelang, Rabu (30/11/2022).
Menurut Sajarod, dalam satu kasus seringkali muncul beberapa motif untuk pelaku melakukan aksi kejahatannya. Oleh karena itu, pendalaman motif lain diperlukan guna memastikan apa yang mendorong pelaku nekat melakukan perbuatannya.
Saat ditanya terkait desas-desus kesalnya Dhio karena ditolak kuliah di luar negeri oleh orangtuanya, Sajarod mengaku belum mendapat informasi itu. Pihaknya menyebut akan terus melakukan pendalaman terhadap Dhio.
“Sampai saat ini belum ada informasi seperti itu (ditolak kuliah ke luar negeri),” terangnya.
Disisi lain, Sajarod menambahkan, tersangka saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Namun, kepada keluarganya, tersangka mengaku pernah bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2018-2021.
“Namun setelah kita lakukan crosscek kepada perusahaan tersebut ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja disana. Bekerja di PT KAI sepertinya demikian (itu bohong),” imbuhnya.