RASIKAFM.COM | UNGARAN – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Semarang dalam beberapa hari terakhir memicu sejumlah bencana hidrometeorologi. Setelah angin puting beliung menerjang wilayah Kecamatan Tengaran dan Tuntang pada Selasa (4/11/2025), bencana tanah longsor terjadi di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, pada Rabu (5/11/2025). Satu rumah warga dilaporkan rusak parah akibat longsor tersebut.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan angin dan hujan deras yang terjadi dua hari terakhir cukup besar dan menyebabkan beberapa kerusakan.
“Ada beberapa rumah yang roboh karena tertimpa pohon, di antaranya di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, kemudian di Barukan, dan satu musala di kawasan wisata Senjoyo. Kami sudah melakukan pendataan dan pengecekan ke lapangan,” ujarnya di Bawen, Kamis (6/11/2025).
Ngesti menambahkan, pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak menggunakan dana tak terduga.
“Anggarannya ada, tapi tidak terlalu besar. Untuk rumah yang roboh, bantuannya sekitar Rp15 juta. Kami juga akan mengupayakan bantuan tambahan dari bongkaran bangunan seperti sekolah, misalnya kayu atau genteng yang masih layak,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana selama musim hujan.
“Masyarakat harus eling lan waspada. Pohon-pohon di sekitar rumah sebaiknya dicek, karena bisa jadi sudah keropos dan berisiko tumbang,” pesannya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo, menjelaskan bahwa warga terdampak akan diusulkan menerima bantuan sosial kebencanaan tahap empat dari Pemkab Semarang melalui BPBD.
“Kejadian ini akan kami laporkan ke DPU, PMI, Baznas, dan Dinsos untuk tindak lanjut penanganan,” katanya.
Mediarso juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan.
“Meski puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari–Februari mendatang, curah hujan saat ini sudah tinggi. Kami imbau warga di dataran tinggi untuk aktif berkomunikasi dengan pihak terkait agar potensi bencana bisa diantisipasi lebih awal,” ungkapnya. (win)