UNGARAN – Pengusaha perhotelan di Kabupaten Semarang mengeluhkan perpanjangan PPKM. Sebab banyak hotel yang tingkat okupansinya turun drastis bahkan hingga nol persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Semarang Fitri Rizani mengungkapkan banyak pengusaha hotel mulai kelimpungan menghadapi pandemi Covid-19 terlebih masa PPKM saat ini.
Sejumlah hotel mulai dijual dan ditawarkan ke investor baru untuk menutup biaya operasional. Saat ini sudah ada empat hotel yang dijual dan dua hotel mulai ditawarkan ke investor. Menurutnya ini memang kondisi yang terjadi karena okupansi hotel saat ini tidak turun, tapi anjlok hingga nol persen.
Dia mengakui PPKM ini sangat berat untuk pelaku pariwisata, terutama bisnis perhotelan. Dikatakan, jika PPKM terus diperpanjang maka para pengusaha akan semakin kewalahan karena selain harus membiayai operasional, juga membayar pegawai. Selama pandemi, para pegawai mendapat upah 50 persen dan sistem bekerja giliran.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan penutupan tempat wisata hingga 26 Juli 2021 sesuai PPKM. Saat ini baru proses vaksinasi untuk pekerja dunia pariwisata, dari sekira 4.000 orang yang sudah divaksin baru sekitar 25 persen. (win)