RASIKAFM.COM – SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melakukan intervensi gizi bagi anak-anak rawan stunting di Salatiga. Program ini menempatkan mahasiswa langsung ke lapangan untuk mendampingi keluarga penerima manfaat.
Rektor UKSW, Intiyas Utami, menyebut 16 dari 20 anak berhasil keluar dari status stunting setelah intervensi rutin. “Kami berkolaborasi untuk program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) ini dengan melakukan intervensi pemberian makanan bergizi,” kata Rektor. Rabu (10/12/2025).
Ia mengatakan pendataan anak-anak dilakukan melalui dinas terkait di Kota Salatiga. Kemudian, tim kampus turun setiap hari dengan dana internal, dan memastikan intervensi gizi dan pendampingan pola asuh terlaksana secara maksimal.
“Kampus turun dengan dana kampus sendiri, sehingga kami berkontribusi sebagai orangtua asuhnya mereka. Tahun depan saya juga sudah menyisihkan dana sebagai bagian dari pengabdian masyarakat kampus terhadap wilayah kota Salatiga,” kata Intiyas.
Ia menyebut selain mengawal pola asuh, dosen dan mahasiswa juga memantau dan mendampingi kondisi psikologis keluarga. Serta, pemberian makanan bergizi dilakukan langsung di rumah anak-anak agar target nutrisi tercapai.
Intiyas mengungkapkan tidak semua anak mau langsung menerima makanan, sehingga pendampingan harian sangat penting. “Makanan itu kami siapkan dan ditunggu hingga benar-benar dimakan,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Kementerian Kependudukan dan Pengembangan Keluarga (Kemendukbangga), Maria Ernawati, mengatakan penanganan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor. “Program Genting hadir sebagai gerakan gotong royong yang mengajak masyarakat menjadi orang tua asuh,” ujar Erna.
Erna menambahkan tim pengendali Genting kini sudah ada di seluruh provinsi, dan 512 kabupaten/kota telah melaksanakan program. Kolaborasi berkelanjutan diyakini mempercepat penurunan risiko stunting di Indonesia.