Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dsidikbudpora) Kabupaten Semarang Gogo Widyatmoko menyampaikan pihaknya bersyukur ada inisiasi program wawasan kependudukan dalam dunia pendidikan. Hal itu dirasa mampu menciptakan generasi yang sadar kependudukan yang paham bagaimana menghadapi persoalan di masa yang akan datang.
“Kami merasa sangat terbantu juga dengan program SSK ini, apalagi bagi anak usia kelas 5 dan 6 SD yang sudah masuk masa pubertas. Dengan adanya materi yang terintegrasi dalam kurikulum mata pelajaran, sedikit banyak memberikan pembelajaran kepada anak mengenai sikap negatif yang harus dihindari dan sikap positif yang harus dipupuk. Harapan kami, angka pernikahan dini bisa ditekan sehingga memberikan kontribusi pada laju pertumbuhan penduduk,” ucapnya.
Senada, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah Herlin Is Ambarwati menjabarkan integrasi wawasan kependudukan ke dalam mata pelajaran mutlak diperlukan. Melalui SSK ini pemerintah sebenarnya menitipkan pesan ke satuan pendidikan agar bisa mencetak generasi masa depan yang unggul, memiliki kompetensi, integritas dan prestasi.
“Wawasan kependudukan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Misal bagi murid SD bagaimana pola makan dan hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan sebagainya,” ujarnya.
Dengan pemberian materi kependudukan yang sederhana tersebut, diharapkan anak menjadi lebih peduli terhadap permasalahan-permasalahan kependudukan yang ada dan mampu memberikan edukasi juga terhadap teman sebayanya. Dengan materi mengenai kesehatan reproduksi, bahaya obat-obatan terlarang, mereka dapat lebih peduli setidaknya terhadap dirinya sendiri agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas dan menghindarkan diri dari pernikahan usia muda, masalah stunting dan sebagainya.
“Sejalan dengan program Presiden RI bahwa pada 2045 nanti adalah Indonesia Emas, dimana generasi muda yang disiapkan adalah generasi yang unggul. Hal ini tentu membutuhkan dukungan berbagai pihak. Pencanangan SSK ini bukan tujuan akhir, melainkan langkah awal yang harus ada keberlanjutannya melalui integrasi mata pelajaran,” tandasnya. (win)