RASIKAFM.COM | UNGARAN – Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menyebut harga beras sudah tidak realistis lagi. Oleh karenanya ia mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang untuk segera melakukan langkah-langkah masif dalam menyikapinya, salah satunya dengan menggelar operasi pasar.
“Cuma masalahnya stok cadangan beras kita tersedia apa tidak, ada berapa yang di bulog, bisa tidak untuk operasi pasar?” ujar Bondan, Kamis (29/2/2024).
Ihwal operasi pasar tersebut, legislator PDIP ini ingin pihak eksekutif bisa segera berkoordinasi dengan Bulog. Sebab, ia khawatir jika harga beras terus mengalami kenaikan maka akan berpengaruh juga terhadap harga kebutuhan yang lain.
“Mungkin malau komoditas lain yang harganya naik, beras belum tentu naik (harga). Kalau ini (beras) tentunya jadi tolok ukur harga yang lain,” ujarnya.
Bondan mengaku tidak melihat isu kenaikan harga beras disebabkan cadangan beras terserap untuk bantuan sosial menjelang Pemilu 2024. Akan tetapi lebih karena kurangnya pasokan dari petani akibat cuaca.
“Sebagian bahkan ada yang gagal panen karena sawahnya terendam banjir,” paparnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bisa segera melakukan operasi pasar.
“Rencana sudah ada. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan Dispertanikap, bidang perekonomian dan juga Bulog,” jelasnya.
Berkaitan dengan alokasi beras yang akan didistribusikan, akan ditentukan oleh Bulog. Pemkab Semarang hanya mengajukan usulan dan akan dibahas lebih detail dalam rapat koordinasi itu.
Selain itu, Kabupaten Semarang juga mendapatkan alokasi beras dari Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah dengan jumlah total 25 ton yang akan dijual murah ke seluruh masyarakat Jawa Tengah.
“Saat ini kita belum tahu dapat jatah alokasi berapa. Yang jelas nanti ada lima pasar yang menjadi sasaran untuk penyaluran,” tandasnya. (win)