RASIKAFM.COM | UNGARAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, melaporkan akun media sosial Instagram @dinaskegelapan_kaptensemarang ke Polres Semarang, Rabu (30/7/2025). Laporan tersebut dilayangkan menyusul viralnya unggahan surat edaran yang mencatut namanya, berisi permintaan iuran kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pembelian sepeda motor Yamaha Nmax dan karikatur sebagai hadiah purna tugas dirinya.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Djarot menegaskan bahwa unggahan tersebut adalah hoaks yang merugikan dirinya secara pribadi maupun kedinasan.
Kabar terkait:
“Hari ini saya terpaksa melaporkan hal ini kepada aparat penegak hukum di Polres Semarang karena semakin hari semakin gaduh di media sosial. Jadi kami laporkan atas pertimbangan pencemaran nama baik saya,” ujarnya.
Djarot mengungkapkan, isu tersebut bisa menimbulkan dampak negatif di kalangan ASN karena memicu saling curiga dan menciptakan suasana yang tidak kondusif. Ia khawatir kepercayaan terhadap dirinya sebagai pemimpin ASN Kabupaten Semarang akan luntur akibat fitnah tersebut.
“Sebagai Sekda, saya menyadari bahwa saya harus bisa menjadi pemomong, teladan, dan panutan. Jika saya dilempar isu seperti ini, tentu akan menimbulkan kerugian besar. Tidak hanya bagi saya, tetapi juga keluarga saya, anak, istri, cucu, yang tentu tidak bisa menerima jika saya dituduh melakukan pungutan liar, memaksa ASN untuk iuran,” tegasnya.
Djarot menambahkan, laporan ke polisi dilayangkan karena dirinya merasa tidak memiliki kapasitas untuk mengungkap pelaku di balik akun tersebut. Ia berharap polisi bisa menelusuri motif dan pihak-pihak yang terlibat.
“Kalau memang ada dalangnya, silakan ungkap. Saya pribadi bahkan membuka ruang klarifikasi. Silakan datang, atau undang saya. Saya siap datang kapan dan di mana, jangan hanya melempar isu lalu sembunyi. Itu tidak gentleman,” katanya.
Terkait dengan isu adanya rencana acara perpisahan purna tugas, Djarot menyatakan hal tersebut bukan gagasan dirinya. Ia menegaskan tidak pernah mengusulkan atau menginginkan adanya pengumpulan dana untuk acara tersebut.
“Kalau saya sudah punya prinsip handuweni hangrungkepi walaupun tidak diacarakan untuk perpisahan, saya tetap punya anggapan masih bagian Kabupaten Semarang. Walaupun saya purna tugas, saya tidak akan menjelek-jelekkan, ngribeti Kabupaten Semarang. Justru di sisa usia saya, saya akan mencoba berbuat sesuatu agar Kabupaten Semarang semakin maju,” pungkasnya. (win)