RASIKAFM.COM | SALATIGA – Di tengah ketatnya persaingan pelayanan Rumah Sakit baik Negeri atau swasta yang ada di kota Salatiga berbagai upaya terus dilakukan untuk melayani pasien.
Pun demikian yang dilakukan oleh RSUD Salatiga, Belakangan jajaran managemen meluncurkan program SIGAB (sistem pengantaran obat). Program ini dibuat agar pasien tidak lama mengantri saat mendapatkan obat usai mereka periksa.
Kepada rasikafm.com Direktur RSUD Kota Salatiga dr. Riani Isyana Pramasanthi, M.Kes, mengatakan Sigab muncul setelah pihaknya melihat begitu panjang antrian dan lamanya waktu pengambilan obat setelah pasien periksa, apalagi obat yang diberikan adalah obat berbentuk serbuk.
“Sigab sebenarnya sudah ada sejak setahun silam, awalnya layanan ini bekerja sama dengan kantor pos dan JNE, belakangan muncul juga dari ojek lokal Salatiga Jeggboy” ujar Riani Isyana Pramasanthi.
Menurut Riani tingginya animo pasien dalam menggunakan jasa Sigab juga membuat managemen Jeggboy melakukan Mou dengan rumah sakit.
Pihaknya mengakui jika sampai saat ini masih terjadi Layanan yang cukup lama. Penyebab utamanya adalah pasien poli yang banyak dan tempat kurang luas. “dari waktu pendaftaran jam 07.00 sampai 11.00 umumnya pasien datangnya bersamaan dipagi hari, padahal setelah jam 10.00 biasanya malah sepi, hal inilah yang kadang membuat antrean menjadi lama, untuk poli tempatnya belum bisa diperluas karena lokasinya yang terbatas, namun kedepan berusaha akan diluaskan” ujar Riani.
Riani menambahkan rumah sakit juga sudah meluncurkan Layanan Selaras. (sistem pelayanan akta gratis) yakni jika ada yang melahirkan maka pasien akan dapat kartu akte kelahiran gratis, pergantian KK dan kartu KIA, pendaftaran BPJS bagi bayi dan bonus Baby Food.
“semua program itu akan diberikan secara gratis, bagi warga yang ber ktp Salatiga, dengan Tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat” tambahnya.
Disisi lain dalam melayani jasa antar obat, untuk layanan Jeggboy & Girl Salatiga pasien cukup membayar jasa Rp 10 ribu untuk di dalam kota Salatiga.
Selain melayani jasa pengambilan obat, juga membuka jasa menemani pasien yang keluarganya tidak bisa menjaga di rumah sakit.
Pengelola Jeggboy & Girl Salatiga, Sri Sahono kepada wartawan mengungkapkan, berdasarkan penggalamanya untuk antre obat dan resep membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Inovasi layanan ini sangat memudahkan pasien di RSUD Salatiga.
“Kami juga bisa menemani pasien yang keluarganya tidak ada di Salatiga dan bisa mengantar ketika kontrol dan periksa ke dokter atau rumah sakit. Menemani pasien tarifnya Rp 20 ribu per jam,” katanya.