UNGARAN – Wajah sumringah Arni (57), warga Langensari, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang terlihat saat berhasil mendapatkan 1 liter minyak goreng pada kegiatan operasi pasar minyak goreng di Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (8/3/2022). Ia bersama ratusan warga yang lain merasa beruntung bisa memperoleh minyak goreng di tengah kelangkaan seperti saat ini.
“Ngantri dari jam 05.00 subuh tadi, sekalian jualan gorengan di sini (Pasar Babadan),” ujarnya.
Arni mengaku sudah hampir satu bulan ini kesulitan mendapatkan minyak goreng. Terlebih kesehariannya sebagai penjual gorengan yang membutuhkan minyak goreng sebagai bahan utamanya.
“Saya rela keliling hampir seluruh pasar, pokoknya mana yang ada informasi jual minyak goreng saya datangi, mahal nggak apa-apa, tetap harus beli. Ya mau gimana, kalau nggak ada minyak goreng ya nggak bisa jualan,” keluhnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang Heru Cahyono mengungkapkan operasi pasar minyak goreng diselenggarakan di sembilan pasar tradisional.
“Total ada 4.800 liter yang kami sebar di pasar Bandarjo, Babadan, Karangjati, Bandungan, Sumowono, Bringin, Projo, Suruh, dan Kembangsari,” jelasnya.
Heru mengungkapkan pasokan minyak goreng tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Bulan ini Pemkab Semarang sudah dapat dua kali alokasi. Setelah dapat, langsung didistribusikan ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional,” ungkapnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengungkapkan selain mendapatkan minyak goreng, masyarakat juga diberi masker.
“Ini untuk mengingatkan bahwa saat ini kita masih masa pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyarankan agar Pemkab Semarang terus melakukan upaya untuk mengendalikan stok dan harga minyak goreng.
“Menteri Perdagangan juga belum menemukan penyebab langkanya stok minyak goreng. Harapan kami Pemkab Semarang terus menggelar operasi pasar dan mengawasi distributor agar jangan sampai terjadi penimbunan,” tegasnya. (win)