RASIKAFM.COM | UNGARAN – Penyakit Tuberculosis (TBC) masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa dituntaskan di Indonesia. Berdasarkan Global TB Report pada tahun 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh Cina.
Menariknya, sejumlah klaster diketahui menjadi penyumbang TBC dengan angka yang cukup besar yakni lembaga pemasyarakatan (lapas) dan pondok pesantren (ponpes).
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abdul Ghoffar Rozin menuturkan, selama ini menurutnya kaum nahdliyin masih berjarak dengan fasilitas kesehatan. Hal itu dibuktikan dengan klaster TBC yang besar di lingkungan ponpes.
“Ini yang akan kita benahi. Kita ingin mendekatkan warga nahdliyin dengan faskes, terutama di lingkungan ponpes,” kata Gus Rozin (sapaan akrabnya) saat melakukan kunjungan ke Radio Rasika FM, Jalan Semangka No. 7 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (1/8/2024).
Gus Rozin menyebut, saat ini tidak banyak ponpes yang memiliki klinik. Layanan pusat kesehatan pesantren (puskestren) di Jawa Tengah yang masih beroperasi menurutnya bisa dihitung dengan jari.
“Dulu ketika pandemi Covid-19, kita fasilitasi ponpes dengan puskestren. Akan tetapi setelah back to normal, tidak banyak yang beroperasi. Sedangkan penyakit yang mengancam makin banyak karena pola hidup tidak sehat. Kita akan coba hidupkan itu kembali,” urainya.
Sebagai informasi, kunjungan jajaran PWNU Jateng ke sejumlah kantor media ini sebagai bentuk usaha mengenal lebih dekat dengan media mainstream yang ada di Jawa Tengah sekaligus silaturahmi.
“Tentu kami ingin memperkenalkan diri sebagai pengurus baru masa khidmah 2024-2029 dan membuka hubungan baik dengan media mainstream baik digital, analog, cetak, dan elektronik,” paparnya.
Selain itu, silaturahmi ini juga dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam sosialisasi program kerja jajaran PWNU Jateng yang baru saja terpilih.
“Selain fokus pada isu kesehatan, kita juga concern pada isu ketenagakerjaan. Banyak sekali warga nahdliyin di Jateng yang menjadi buruh, ini perlu mendapat perhatian berupa advokasi agar kalau terjadi sesuatu mereka bisa terlindungi,” bebernya.
Sementara Direktur Radio Rasika FM Ratna Mufidah mengapresiasi dan menyambut baik kunjungan PWNU Jateng ini. “Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua PWNU Jateng beserta jajaran pengurus yang baru. Semoga kunjungan ini membawa manfaat dan terjalin kerja sama yang baik,” harapnya. (win)