RASIKAFM.COM | SALATIGA – Musim Kemarau panjang tahun ini membuat beberapa daerah mengalami kekeringan yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih. Hal itu berimbas pada permintaan air bersih dari Umbul Senjoyo Desa Tegalwaton , Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.
Kepada rasikafm.com, Kepala Desa Tegalwaton Tri Wuryanto mengakui kenaikan permintaan air bersih dari Umbul Senjoyo terjadi sejak tiga bulan terakhir. Jika di musim penghujan sehari ada 10 sampai 15 mobil tangki air yang mengambil air. Musim kemarau ini naik dua kali lipat yaitu mencapai 30 mobil tangki perhari.
Kabar Terkait :
“Saat ini satu hari satu malam itu ada 30 mobil tangki yang mengambil air. Jadi ini tidak ada berhentinya. Karena mereka banyak yang mengambil air pada waktu malam hari,” beber Tri (4/10/2023).
Dikatakan, air dari mata air Senjoyo itu selain didistribusikan ke wilayah Kabupaten Semarang, juga disalurkan ke beberapa daerah Boyolali seperti Wonosamodro, Wonosegoro, Juwangi, Ampel, sampai Purwodadi.
Tri mengaku, pihaknya tidak menjual air tersebut. Namun hanya menarik tarif jasa untuk menaikkan air dari sumber ke mobil tangki yang dikelola oleh BUMDes setempat.
“Jadi kami ini hanya jasa menaikkan air ke mobil tangki. Karena posisi mobil tangki di atas airnya di bawah. Jasanya itu Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. Kalau mereka membawa diesel sendiri ya kami bantu, tidak membayar,” ungkap Tri.
Umbul Senjoyo sendiri, kata Tri, memiliki luas 19 hektar, sedangkan luasan yang ada airnya hanya 1,5 hektar. Walaupun begitu, sampai saat ini debit air di Umbul Senjoyo masih relatif stabil.
“Debitnya tidak ada penurunan. Diambil seberapapun tidak masalah. Karena memang air ini tidak ditampung, jadi air ini keluar langsung lepas. Karena tidak ada pintu penahan, jadi kalau musim hujan ya segini (debit airnya),” kata Tri.
Diakuinya, musim kemarau panjang tahun ini banyak pihak yang berkoordinasi dengannya dengan tujuan meminta bantuan air bersih. Namun pihaknya tidak memiliki fasilitas mobil tangki untuk menyalurkan air tersebut.
“Jadi harapan saya, bisa nggak sih pemerintah memberikan bantuan atau meminjamkan mobil tangki di sini. Kan saya ini sering ditelpon untuk dimintai bantuan air. Sedangkan kami tidak punya (mobil tangki),” ungkap Tri.