RASIKAFM.COM | SALATIGA – Jagat maya kembali dihebohkan dengan fenomena indah, di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Klurahan, Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Ya…………..setelah sempat Viral 5 tahun lalu, medio September 2019 silam, kini Sabana Rawa Pening muncul lagi, karena musim kemarau basah. Sontak, pemandangan sabana yang indah dengan rumput yang hijau itu dimanfaatkan oleh warga untuk bersantai, bersepeda, bermain layangan, dan berswafoto.
Pada hamparan Sabana Rawa Pening yang mencapai dua hektare. Meskipun sudah banyak ditumbuhi rerumputan, tanah di sabana itu masih terasa empuk dan terdapat retakan-retakan tanah yang menjadi ciri khas tanah bekas rawa.
Lahan tersebut dulunya merupakan bagian dari Danau Rawa Pening, namun mengering akibat kemarau panjang pada 2023 ini.
Berdasarkan pantauan rasikafm.com, tampak rumput teki tumbuh dengan padat sehingga pemandangan menjadi hijau sejauh mata memandang.
Meskipun sudah menjadi rerumputan, tanah di sana masih terasa empuk dan terdapat retakan-retakan tanah yang hancur yang menjadi ciri khas tanah bekas rawa.
Fenomena itu akhirnya dianggap sebagai keajaiban alam dan membuat warga menjadi penasaran.
Warga sekitar sendiri menyebutnya sebagai Sabana Rawa Pening, hingga memaksa ratusan warga dari anak-anak hingga dewasa akhirnya berbondong-bondong datang ke sana.
Ahmad Anton, salah seorang warga menurutkan jika padang rumput atau sabana sudah muncul sejak sepekan sebelumnya.
“Ini kemungkinan karena tanah rawa yang gembur semakin mengering tapi masih basah, sehingga tumbuh rumput seperti ini,” kata Antok, jumat 27/10/2023.
Dia menambahkan, sebenarnya banyak orang ingin bermalam dan berkemah di padang rumput tersebut, namun belum diizinkan lantaran tanahnya masih empuk dan tidak padat sehingga membahayakan.
Anton menambahkan, fenomena tersebut bukanlah kali pertama terjadi, namun sudah kali kedua di mana kejadian sebelumnya muncul pada 2018 lalu.
Lokasinya sendiri berada di dekat menara buatan Radesa Tuntang yang hancur akibat angin kencang pada 2022 lalu.
“Cocok bersantai saat sore hari, apalagi saat cerah dengan pemandangan gunung ditambah sunset (terbenamnya matahari,” tambahnya.
Selain mengundang warga untuk datang, fenomena sabana tersebut juga dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan makanan, minuman dan camilan.
Warga datang ke sana untuk menyaksikan sendiri peristiwa langka ini. Melalui unggahan berbeda juga, di padati oleh parkiran motor setelah ramai di Instagram maupun TikTok.
Indahnya Sabana nampaknya juga dialami oleh Handoko seorang Humas Pabrik dikota Salatiga. Bagaimana tidak saat kemunculan pertama kali New Sabaha 2018 lalu ia sempat berkenalan dengan gadis manis asal Kabupaen Semarang, hingga akhirnya menjalin kisah manis.
Namun sayang kini hubungan mereka tidak berlanjut “tapi bagaimanapun aku berterima kasih dengan Sabana karena sempat mengenal dia” ujar Han pasrah.