RASIKAFM.COM | SALATIGA – Pada Rabu (4/10/2023) resmi Tiktok Shop resmi di tutup oleh pemerintah, penutupan tersebut ternyata berdampak bagi pedagang yang mengandalkan penjualan lewat Tiktok Shop.
Salah satu pedagang Tiktok Shop asal Salatiga, Thessalonica Ananda keluhkan penutupan Tiktok Shop karena memang penjualan di Tiktok Shop lebih besar daripada di marketplace lain. Apalagi dirinya telah berjualan di Tiktok Shop sejak dua tahun lalu.
Dengan bermodalkan kamera, handphone dan contoh barang, dirinya dapat menjual puluhan hingga ratusan dagangan.
“Bagi anak muda yang keterbatasan modal, dengan beberapa sempel barang terus kita live in bisa menjual dagangan kita,” kata Echa .
Echa sapaannya, dirinya merasakan bahwa Tiktok Shop sangat membantu dalam segi penjualan produk atau barang. Karena memang menjual suatu produk di Tiktok Shop sangatlah mudah.
Menurutnya ditutupnya Tiktok Shop ini sangat berpengaruh. Dirinya sempat menjual produk di marketplace lain dengan cara live namun hasilnya tidak sebagus di Tiktok Shop.
“Kalau aku ngaruh banget. Para owner bisnis itu menghidupi keluarga dan lainnya juga jadi dan dampaknya menurutku sih lumayan besar,” ungkapnya.
Sebelum merambah berjualan di Tiktok Shop, Echa mengaku berawal dari menjual produk secara Cast On Delivery (COD) dengan untung hanya sedikit.
“Dari dulu saya suka jualan online, Cuma COD-COD gitu kalau dulu. Apalagi anak sekolah yang modalnya terbatas. Jadi Cuma jualan baju terus ambil untungnya Cuma sedikit paling Rp 15 ribu saja,” paparnya.
Dalam satu jam live di Tiktok Shop, penontonnya mencapai 10 ribu orang dan dalam sehari dirinya mendapatkan omzet hingga Rp 2 juta. Dalam satu hari dirinya dapat menjual 60 hingga 70 produk.
“Yang nonton bisa sampai Rp 10 ribu orang tapi yang stay paling 500 an orang sih. Pendapatan kita paling tidak dalam sehari Rp 2 juta. Itu dalam satu hari ya,” ujarnya.